Serang (Antaranews Banten) - PT Taspen (Persero), BUMN yang bergerak dalam pengelolaan dana pensiun PNS memperkenalkan kemudahan layanan pengurusan pensiun kepada siswa SMA/ SMK yang tergabung dalam Siswa Mengenal Nusantara Provinsi Banten.
   
"Kami memberikan penjelasan kepada adik-adik SMA/ SMK mengenai PT Taspen sebagai bekal sebelum dikirim ke Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka program Siswa Mengenal Nusantara," kata PIC BUMN Hadir Untuk Negeri 2018 Provinsi Banten, Iwan Djunaidi yang juga menjabat sebagai Kepala Cabang PT Taspen (Persero) Serang di Serang, Senin.
   
Iwan mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak dibidang pengolahan dana pensiun, maka perusahaan secara terus menerus melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada peserta pensiun dari  PNS/ ASN.
   
Iwan menjelaskan sebagai contoh untuk Kota Serang sendiri memiliki mobil layanan untuk memberikan sosialisasi kepada PNS bagaimana mudahnya untuk mengurus pensiun.
   
"Manajemen Taspen punya prosedur tetap (Protap) pengurusan klaim asuransi pensiun, tidak boleh lebih dari satu jam, kalau lebih kami kasih payung. Berarti ada yang salah dari sistem kami," jelas Iwan.
   
Iwan juga menjelaskan Taspen juga menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia serta bank BUMN untuk memisahkan pelayanan dan pembayaran pensiun.
   
Iwan berharap pembekalan yang diberikan dapat dimengerti kepada siswa SMN asal Provinsi Banten agar dapat disampaikan kepada masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai provinsi tujuan.
   
"Saya yakin pembekalan ini dimengerti, mengingat mereka merupakan siswa-siswa pilihan melalui proses seleksi yang ketat berkerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten," ujar Iwan.
   
Lebih jauh Feri Rinaldi dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten Bidang SMA Seksi Kesiswaan mengatakan, seleksi dilakukan melalui kerja sama dengan tiga BUMN yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan BUMN Hadir Untuk Negeri 2018 di Provinsi Banten yakni PT Taspen, PT Krakatau Steel Tbk, dan Perum Perindo.
   
"Kami melakukan seleksi dari 32 siswa menjadi 20 siswa untuk bergabung dalam Siswa Mengenal Nusantara 2018, sedangkan 3 lainnya merupakan siswa berkebutuhan khusus," kata Feri.
   
Menurut Feri siswa yang tergabung dalam SMN 2018 asal Provinsi Banten merupakan pilihan melalui proses seleksi yang ketat terutama fisik, ada beberapa yang gugur karena memiliki penyakit bawaan seperti asma dan lambung.
   
"Jadwal di provinsi tujuan penuh dan padat kami khawatir kalau fisiknya tidak kuat malah nantinya menjadi beban. Untuk itu perlunya pendamping dalam SMN, ada tiga yakni dari  seorang guru teladan, seorang guru sekolah berkebutuhan khusus, dan dari dinas pendidikan provinsi," jelas Feri.  
   
Bahkan jelas Feri, ada siswa yang terpaksa tidak diloloskan karena setelah melalui proses wawancara ternyata punya penyakit takut ketinggian (acrophobia), sehingga tidak mungkin kalau dibawa pakai pesawat.
   
Feri mengatakan,  20 siswa yang dipilih tersebut berasal dari Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Umumnya dari kelas 10 dan 11 serta dilihat dari prestasi akademik sebelum diseleksi dari sisi fisik.
   
Feri mengatakan sebelumnya dalam SMN, Provinsi Banten sudah pernah bertukar dengan Provinsi Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Lampung, serta baru tahun 2018 dengan Kalimantan Selatan diharapkan akan banyak ilmu yang ditularkan kepada para siswa untuk menjadi motivasi dengan siswa lainnya di Provinsi Banten.
   
Selain PT Taspen pembekalan dan pengenalan juga dilakukan oleh Perum Perindo dan PT Krakatau Steel Tbk, juga pembekalan Jurnalistik dan Media Sosial yang dilakukan Perum LKBN Antara.

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018