Tangerang (Antaranews Banten) - Jelang hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang menghimbau kepada pedagang hewan kurban untuk menjaga kebersihan dari lapak dagangannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang yakni Emed Mashuri di Tangerang Senin mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada pedagang untuk memperhatikan kesehatan hewan dan kebersihan lapak dagangan.
Dijelaskannya, banyak pedagang membuka lapak di pinggir jalan dan perlu dilakukan penataan agar kebersihan lingkungan tetap terjaga.
"Intinya, kita minta agar hewan yang dijual adalah sesuai dengan kriteria dan memiliki bukti pemeriksaan kesehatan. Termasuk juga lapak dagangan yang harus rutin dibersihkan," paparnya.
Rosid, pedagang hewan kurban di Kelurahan Galeong Margasari Karawaci mengatakan, jika pihaknya rutin melaksanakan pembersihan kotoran hewan saat pagi dan sore hari. Begitu juga dengan pemberian makanan yang mengandung vitamin.
Kemudian untuk kesehatan hewan, pihaknya memiliki surat dari hasil pemeriksaan dokter hewan sehingga memberikan kenyamanan kepada pembeli. "Jadi, hewan yang dijual adalah dalam keadaan sehat," ujarnya.
Rosid menjelaskan ciri hewan kurban yang sehat adalah, bulunya tak ada kutu, kulit tak ada cacat, giginya pun tertat rapih. Kemudian mata terlihat segar tidak layu, hewan tidak terkena virus ingusan atau mengeluarkan lendir berlebihan
"Pemberian makanan dilaksanakan pada pagi dan sore. Bahkan, minumannya pun dicampurkan garam agar menambah nafsu makan hewan kurban," ujarnya.
Lapak dagangan yang beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB tersebut, menjual hewan kurban jenis kambing Jawa dan Domba dengan harga Rp2 Juta hingga Rp8 Juta.
Baca juga: Disnak Lebak Optimalkan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang yakni Emed Mashuri di Tangerang Senin mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada pedagang untuk memperhatikan kesehatan hewan dan kebersihan lapak dagangan.
Dijelaskannya, banyak pedagang membuka lapak di pinggir jalan dan perlu dilakukan penataan agar kebersihan lingkungan tetap terjaga.
"Intinya, kita minta agar hewan yang dijual adalah sesuai dengan kriteria dan memiliki bukti pemeriksaan kesehatan. Termasuk juga lapak dagangan yang harus rutin dibersihkan," paparnya.
Rosid, pedagang hewan kurban di Kelurahan Galeong Margasari Karawaci mengatakan, jika pihaknya rutin melaksanakan pembersihan kotoran hewan saat pagi dan sore hari. Begitu juga dengan pemberian makanan yang mengandung vitamin.
Kemudian untuk kesehatan hewan, pihaknya memiliki surat dari hasil pemeriksaan dokter hewan sehingga memberikan kenyamanan kepada pembeli. "Jadi, hewan yang dijual adalah dalam keadaan sehat," ujarnya.
Rosid menjelaskan ciri hewan kurban yang sehat adalah, bulunya tak ada kutu, kulit tak ada cacat, giginya pun tertat rapih. Kemudian mata terlihat segar tidak layu, hewan tidak terkena virus ingusan atau mengeluarkan lendir berlebihan
"Pemberian makanan dilaksanakan pada pagi dan sore. Bahkan, minumannya pun dicampurkan garam agar menambah nafsu makan hewan kurban," ujarnya.
Lapak dagangan yang beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB tersebut, menjual hewan kurban jenis kambing Jawa dan Domba dengan harga Rp2 Juta hingga Rp8 Juta.
Baca juga: Disnak Lebak Optimalkan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018