Tangerang (Antaranews Banten) - RW 08 Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang menjadi salah satu nominasi penilaian Kampung Program Iklim (Proklim) tingkat nasional. Tim penilai verifikasi mengunjunginya pada Kamis (2/8).
   
Memasuki wilayah RW 08, suasana rindang dan bersih sangat terasa dengan banyaknya berbagai jenis tanaman di sepanjang jalan dan depan rumah warga. Lubang-lubang biopori berukuran kecil dan besar tersedia di dalam permukiman.
   
Hiasan mural grafiti karya pemuda setempat menghiasi dinding rumah warga begitu juga poster untuk menjaga lingkungan terpampang disetiap rumah. 
 
Tak ketinggalan lahan kosong dan pekarangan dimanfaatkan untuk berkebun, hidroponik dan budidaya perikanan. Warga setempat juga melakukan pengolahan sampah menjadi benda bermanfaat. Selain itu setiap sudut lingkungan RW 08 turut disediakan lokasi khusus untuk merokok dan jalur evakuasi ketika terjadi bencana.
    
Camat Tangerang yakni Agus Henra mengatakan, Kampung Proklim merupakan kawasan yang dipersiapkan dalam rangka menghadapi perubahan iklim. Terdapat tiga komponen utama Kampung Iklim meliputi Mitigasi, Adaptasi, dan kelompok masyarakat yang mendapatkan dukungan berkelanjutan.
   
Ia menjelaskan komponen adaptif meliputi upaya menyesuaikan dengan perubahan iklim seperti kekeringan dan banjir dengan membangun lubang biopori. Kemudian mitigasi merupakan upaya pencegahan perubahan iklim melalui pengelolaan lingkungan yang baik contohnya ada jalur evakuasi saat terjadi bencana. "Jadi prinsipnya Kampung yang dipersiapkan menghadapi perubahan iklim" ujarnya.
   
Kemudian komponen kelompok masyarakat yang berkelanjutan meliputi upaya warga dalam menjadikan Kampungnya siap dalam menghadapi perubahan Iklim. Hal tersebut turut didukung oleh Pemerintah daerah melalui pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat,
Tim Penilai saat mengunjungi lokasi RW 08 di Kecamatan Tangerang

   
Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DLH Kota Tangerang, Eny Nuraeny menerangkan, penilaian merupakan bentuk penghargaan dari KLHK kepada daerah yang sudah melakukan perubahan atau sudah memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk bisa terus menjaga lingkungannya. "Terutama masyarakat tersebut bisa beradaptasi dan mitigasi jika terjadi perubahan iklim," ucapnya.
   
Sementara itu, Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Provinsi Banten, Indah Damayanti mengungkapkan, tim penilai akan memverifikasi Kampung Iklim selama dua hari.  Di Propinsi Banten terdapat 6  lokasi yang dinilai tersebar di Kota Tangerang, Pandeglang, Lebak dan Cilegon.
     
"Nantinya daerah yang mendapatkan nilai terbaik akan ditetapkan menjadi kampung proklim utama dan serta pilot project untuk daerah lain di Indonesia," ujarnya. (ADV)


Baca juga: Arief Berharap "Kampung Markisa" Tingkatkan Kesejahteraan Warga
 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018