Jakarta (Antaranews Banten) - PT Wismilak Inti Makmur Tbk kembali menggelar kompetisi Diplomat Success Challenge (DSC) 2018 dalam rangka menjaring wirausaha muda sesuai kebijakan pemerintah menumbuhkan 20.000 wirausaha baru hingga akhir tahun 2019.

"Wirausaha merupakan penggerak ekonomi nasional sehingga menjadi pendorong bagi kami untuk menyelenggarakan DSC 2018 yang sudah kesembilan kalinya diselenggarakan," kata Doni Arya selaku perwakilan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. dan juga pantia penyelenggara DSC 2018 di Jakarta, Rabu.

Doni juga mengatakan, selaku penyelenggara Wismilak tetap konsisten untuk menyediakan bantuan modal kerja bagi para pemenang DSC agar dapat segera mewujudkan ide bisnisnya untuk kali ini disiapkan total senilai Rp2 miliar termasuk pendampingan sampai bisnisnya jadi.

Mengenai persyaratan, ungkap Doni, untuk tahun 2018 dibuat lebih mudah calon peserta dapat mengunduh aplikasi di ponsel pintarnya terlebih dahulu untuk kemudian melakukan pendaftaran tidak perlu usahanya tengah berjalan cukup memiliki ide yang dituangkan dalam proposal bisnis.

Peserta juga terbuka bagi pria maupun wanita, dapat diikuti dengan berbagai latar belakang pendidikan, serta yang paling penting usia 20-45 tahun, jelas Doni.

Doni mengatakan perusahaan telah menyalurkan dana Rp10 miliar untuk permodalan bagi pemenang DSC sejak penyelenggaraan pertama, termasuk memberikan akses penuh bagi peserta untuk melakukan konsultasi dalam menjalankan usahanya.

Kegiatan DSC 2018 sudah dibuka secara daring sejak 1 Agustus dan ditutup pada 1 Oktober 2018 mendatang, kemudian secara pararel juga dimulai kegiatan audisi untuk mengkurasi wirausaha muda Indonesia yang memiliki bisnis maupun ide bisnis yang inovatif, kreatif, bernilai ekonomi tinggi dan mampu memberikan dampak luas bagi masyarakat, kata Doni.

Audisi peserta terpilih akan dilakukan di tiga kota, yaitu Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta.

Pada tahun ini, DSC akan menghadirkan para juri (Dewan Komisioner) yang terdiri atas Surjanto Yasaputera (profesional di dunia marketing) sebagai Ketua Dewan Komisioner, juga Helmy Yahya (Direktur Utama TVRI), Antarina SF Amir (Direktur Pengelola HighScope Indonesia) dan Veronika Linardi (Pendiri & CEO Qerja.com)  yang ketiganya bertindak sebagai juri atau Dewan Komisioner.

Dewan Komisioner akan memberikan tantangan (market challenge) kepada peserta untuk menguji penguasaan aspek strategi dan operasional bisnis (paham), solusi teknis dan inovasi (piawai) juga kepribadian sebagai pengusaha tangguh (persona) yang menjadi dasar penilaian peserta.

Ditambah lagi, akan hadir konsep baru dalam kompetisi DSC yang akan membawa warna segar dalam program ini, juga hadirnya aplikasi yang merupakan platform forum bisnis yang strategis untuk para wirausaha muda Indonesia.
Praktisi bisnis Surjanto Yasaputera mengatakan pentingnya menciptakan wirausaha tangguh melalui DSC (Antara Foto/ Ganet)


"Kompetisi wirausaha DSC selain bertujuan menumbuhkan wirausaha muda Indonesia, juga bertujuan memberikan dampak yang luas kepada masyarakat. Di tahun ini, DSC akan memperbanyak pemenang agar kesuksesan dari virus wirausaha ini tersebar," kata Surjanto Yasaputera.

Helmy Yahya, selaku Dewan Komisioner DSC berpendapat bahwa kompetisi DSC, yang berbeda dengan kompetisi bisnis lainnya ini, dipandang sangat tepat dan strategis dalam mendukung ekosistem wirausaha di Indonesia.

Merujuk pada dasar penilaian 3P (Paham, Piawai dan Persona) untuk para challenger DSC, Dewan Komisioner Antarina SF Amir mengemukakan, menjalankan usaha bisnis adalah proses yang harus diakhiri dengan pengambilan keputusan.

"Bagaimana dia memulai bisnis, harus diawali dengan analisa teknis, memperhitungkan cost dan benefit, sampai mengambil resiko dalam berusaha, menjadi bagian pengambilan keputusan. Itu sebabnya seorang wirausaha juga harus memiliki jiwa kepemimpinan (leadership), selain mampu juga menjadi manajer bagi diri sendiri," ujar dia.

DSC juga telah berhasil menelurkan alumni DSC di tahun-tahun sebelumnya, yang tergabung dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN). DEN mampu hadir sebagai wirausaha muda Indonesia dengan karya lokal di kancah global.

Seperti karya Warisatul Hasanah (Finalis DSC 2015) dengan bisnis Batik Aromatherapy yang telah diundang dalam forum Creative Woman of The World di Amerika yang kala itu dihadiri oleh Presiden Amerika, Barrack Obama, Gazan Azka Ghafara (Pemenang 1 DSC 2016) yang telah berhasil membawa produk keripik pisang `Zanana Chips? hingga ke Cina, Irendra Radjawali atau Radja (Pemenang 1 DSC 2015) dengan drone karya Radja yang telah memenuhi undangan dari Bill Gates serta Cucu Cretta (Finalis DSC 2015) dengan produk microphone `Seruni? yang saat ini produknya mulai merambah Jerman, Australia, Singapura dan Amerika.
   
Baca juga: Praktisi Pendidikan Diajak Kembangkan Jiwa Enterpreneurship

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018