Jakarta (Antaranews) - Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD mengatakan dunia kedokteran khususnya dibidang anti aging (anti penuaan) di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri bahkan berpotensi bisa menjadi tujuan wisata kesehatan (medical tourism).
"Indonesia memiliki banyak dokter berkualitas bahkan dikenal di beberapa negara sehingga potensial kalau dijadikan sebagai tujuan wisata kesehatan," kata Deby di Jakarta, Senin, usai syukuran gelar profesor yang disandang wanita ini dari EFHRE International University, Barcelona pada 22 Juni lalu.
Deby mengakui pengobatan anti aging tidak murah baik di Indonesia maupun luar negeri karena memang teknologi untuk meremajakan sel cukup mahal dan obatnya masih harus didatangkan dari luar negeri.
Menurut dia teknologi pengobatan anti aging saat ini memang masih terus dalam pengembangan namun diyakininya ke depannya pengobatan ini akan lebih terjangkau.
"Mahal karena tidak dapat dipatenkan dan tidak dapat diproduksi masal, obatnya berupa hormon yang berasal dari tubuh kita sendiri," kata Deby.
Syukuran yang juga dibarengi peringatan dua tahun Vinky Tower yang berlokasi di Jalan Raya Ciputat No. 22 A Pondok Pinang yang di dalamnya terdapat kantor Sekretariat Badan Akreditasi Anti Aging Dunia (World Council of Preventive Medicine) dihadiri sejumlah tokoh dan selebriti seperti Prof. Dr. Jafar Basri (mantan Rektor UPN), Mien Uno, Mufidah Jusuf Kalla, Terry Putri, Sonny Tulung dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Deby mengaku keberhasilannya menyandang gelar profesor pertama dunia dibidang kedokteran anti aging di Barcelona tidak terlepas dari peran Mien Uno yang mendidik serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk terus maju.
Pada kesempatan itu, Mien Uno mengatakan, pengobatan anti aging yang dibawa Prof. Deby tidak bisa disebut mahal karena harus dilihat dari kualitas hasilnya, sehingga lebih tepat kalau produk ini disebut memiliki nilai (valuable).
"Bagi kami kecantikan bukan sekedar penampilan, tetapi juga harus sehat lahir dan bathin," ujar Mien Uno.
Mien Uno melihat Deby beserta putrinya dr. Natasha Vinski telah sukes mengembangkan ilmu anti aging di Indonesia bahkan di dunia, namun meskipun telah mengantongi segudang prestasi mereka selama ini selalu rendah diri.
Presiden
Deby saat ini menjabat sebagai Presiden WOCPM yang di dalamnya terdapat 74 negara sebagai anggota, Vinski Tower tempat WOCPM beralamat diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 23 Juli 2016 serta tower ini telah menjadi pusat anti aging dunia.
Pada tanggal 22 Juni melalui hasil pertimbangan badan senat EIU (EFHRE International University, Barcelona), menilai kepakaran pimpinan Vinski Tower memadai untuk dikukuhkan sebagai Guru Besar Anti-Aging.
Maka dari itu secara resmi Dr. Deby dikukuhkan sebagai Guru Besar, dengan pidato pengukuhannya berjudul : “The role of Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine: An Integral Part of Modern Health Profession in Fulfilling World Expectation Toward the Wellbeing of Mankind”.
Sepak terjangnya mendalami ilmu kedokteran regeneratif ini terjadi sejak Deby yang saat itu jadi pengusaha memutuskan meninggalkan bisnisnya dan memilih berbakti dan berusaha menyembuhkan ayahnya dari stroke.
Ternyata bakti seorang anak berbuah manis, dokter ahli ini lulus terbaik diprogram AAMS diploma Paris, lalu meraih Master preventive & anti aging medicinenya di Dresden International University di Jerman dan tak berhenti sampai disitu, ia melakukan riset untuk tingkat doktoral di Saint Petersburg Rusia, dan kembali lulus menjadi terbaik.
September 2016, ibu dari dr. Natasha Vinski ini telah menulis 2 buku yang laris di pasaran yaitu Perfect Beauty Anti Aging book dan The Power Of A Man yang membahas kesehatan pria dan Men Vitality. Risetnya mengenai stem cell dan peptide untuk memperpanjang telomere dan pengaruh Sirtuin gen di Rusia langsung dibimbing oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD.
Deby lahir dari keluarga cinta damai dan bertoleransi, hal ini diwujudkan dengan produksi film Religi favorite Assalamualaikum Calon Iman.
Dokter kalangan VVIP negeri ini pada tanggal 22 Juni 2018 menjadi profesor bukan semata profesor biasa. Menurut keterangan Prof. Jaime Rodrriguez Rektor EIU Barcelona, gelar professor di Spanyol memiliki empat rangking dan Deby Vinski dikukuhkan sebagai professor tertinggi yaitu profesor catedratico de universitada.
Prof. Dr Jafar Basri mengatakan sangat bangga bahwa ada perempuan Indonesia yang menjadi professor Catedratico terakreditasi dan memang merupakan penghargaan tertinggi.
Mantan ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi) ini kagum dengan orasi ilmiah dr Deby Vinski yang langsung diwujudkan dengan launching master program of anti aging medicine dimana Deby menjadi Diektur Post Graduate di EIU.
Baca juga: Fakultas Kedokteran Untirta Tunggu Tindak Lanjut Kementerian
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Indonesia memiliki banyak dokter berkualitas bahkan dikenal di beberapa negara sehingga potensial kalau dijadikan sebagai tujuan wisata kesehatan," kata Deby di Jakarta, Senin, usai syukuran gelar profesor yang disandang wanita ini dari EFHRE International University, Barcelona pada 22 Juni lalu.
Deby mengakui pengobatan anti aging tidak murah baik di Indonesia maupun luar negeri karena memang teknologi untuk meremajakan sel cukup mahal dan obatnya masih harus didatangkan dari luar negeri.
Menurut dia teknologi pengobatan anti aging saat ini memang masih terus dalam pengembangan namun diyakininya ke depannya pengobatan ini akan lebih terjangkau.
"Mahal karena tidak dapat dipatenkan dan tidak dapat diproduksi masal, obatnya berupa hormon yang berasal dari tubuh kita sendiri," kata Deby.
Syukuran yang juga dibarengi peringatan dua tahun Vinky Tower yang berlokasi di Jalan Raya Ciputat No. 22 A Pondok Pinang yang di dalamnya terdapat kantor Sekretariat Badan Akreditasi Anti Aging Dunia (World Council of Preventive Medicine) dihadiri sejumlah tokoh dan selebriti seperti Prof. Dr. Jafar Basri (mantan Rektor UPN), Mien Uno, Mufidah Jusuf Kalla, Terry Putri, Sonny Tulung dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Deby mengaku keberhasilannya menyandang gelar profesor pertama dunia dibidang kedokteran anti aging di Barcelona tidak terlepas dari peran Mien Uno yang mendidik serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk terus maju.
Pada kesempatan itu, Mien Uno mengatakan, pengobatan anti aging yang dibawa Prof. Deby tidak bisa disebut mahal karena harus dilihat dari kualitas hasilnya, sehingga lebih tepat kalau produk ini disebut memiliki nilai (valuable).
"Bagi kami kecantikan bukan sekedar penampilan, tetapi juga harus sehat lahir dan bathin," ujar Mien Uno.
Mien Uno melihat Deby beserta putrinya dr. Natasha Vinski telah sukes mengembangkan ilmu anti aging di Indonesia bahkan di dunia, namun meskipun telah mengantongi segudang prestasi mereka selama ini selalu rendah diri.
Presiden
Deby saat ini menjabat sebagai Presiden WOCPM yang di dalamnya terdapat 74 negara sebagai anggota, Vinski Tower tempat WOCPM beralamat diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 23 Juli 2016 serta tower ini telah menjadi pusat anti aging dunia.
Pada tanggal 22 Juni melalui hasil pertimbangan badan senat EIU (EFHRE International University, Barcelona), menilai kepakaran pimpinan Vinski Tower memadai untuk dikukuhkan sebagai Guru Besar Anti-Aging.
Maka dari itu secara resmi Dr. Deby dikukuhkan sebagai Guru Besar, dengan pidato pengukuhannya berjudul : “The role of Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine: An Integral Part of Modern Health Profession in Fulfilling World Expectation Toward the Wellbeing of Mankind”.
Sepak terjangnya mendalami ilmu kedokteran regeneratif ini terjadi sejak Deby yang saat itu jadi pengusaha memutuskan meninggalkan bisnisnya dan memilih berbakti dan berusaha menyembuhkan ayahnya dari stroke.
Ternyata bakti seorang anak berbuah manis, dokter ahli ini lulus terbaik diprogram AAMS diploma Paris, lalu meraih Master preventive & anti aging medicinenya di Dresden International University di Jerman dan tak berhenti sampai disitu, ia melakukan riset untuk tingkat doktoral di Saint Petersburg Rusia, dan kembali lulus menjadi terbaik.
September 2016, ibu dari dr. Natasha Vinski ini telah menulis 2 buku yang laris di pasaran yaitu Perfect Beauty Anti Aging book dan The Power Of A Man yang membahas kesehatan pria dan Men Vitality. Risetnya mengenai stem cell dan peptide untuk memperpanjang telomere dan pengaruh Sirtuin gen di Rusia langsung dibimbing oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD.
Deby lahir dari keluarga cinta damai dan bertoleransi, hal ini diwujudkan dengan produksi film Religi favorite Assalamualaikum Calon Iman.
Dokter kalangan VVIP negeri ini pada tanggal 22 Juni 2018 menjadi profesor bukan semata profesor biasa. Menurut keterangan Prof. Jaime Rodrriguez Rektor EIU Barcelona, gelar professor di Spanyol memiliki empat rangking dan Deby Vinski dikukuhkan sebagai professor tertinggi yaitu profesor catedratico de universitada.
Prof. Dr Jafar Basri mengatakan sangat bangga bahwa ada perempuan Indonesia yang menjadi professor Catedratico terakreditasi dan memang merupakan penghargaan tertinggi.
Mantan ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi) ini kagum dengan orasi ilmiah dr Deby Vinski yang langsung diwujudkan dengan launching master program of anti aging medicine dimana Deby menjadi Diektur Post Graduate di EIU.
Baca juga: Fakultas Kedokteran Untirta Tunggu Tindak Lanjut Kementerian
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018