Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab wilayah di Provinsi Banten terjadi cuaca panas menyengat dalam beberapa waktu terakhir.

Koordinator Pelayanan Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Merak, Tatang Rusmana di Serang, Kamis, mengatakan penyebab cuaca panas terik yang melanda di seluruh wilayah Provinsi Banten, karena sedang memasuki peralihan musim.
 
"Saat ini sedang terjadi peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan. Oleh karena itu, gerak semu matahari saat ini berada di selatan, termasuk Provinsi Banten," katanya.
 
Sebelumnya, BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat di sejumlah daerah untuk mewaspadai dampak suhu panas yang berpotensi memanggang. Menurut BMKG, suhu di sejumlah daerah berpotensi mencapai 37 hingga 38,4 derajat Celsius.
 
"Terdapat perbedaan gerak semu matahari antara musim kemarau dan peralihan musim seperti saat ini, pada musim kemarau gerak semu matahari berada di utara. Jika pada musim peralihan, gerak semu matahari sudah berada di wilayah selatan," katanya.

Baca juga: Mayoritas wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan, Serang berawan
 
Durasi penyinaran matahari juga akan lebih lama jika dibandingkan pada saat musim kemarau. Sementara musim hujannya belum merata, sehingga cuaca terasa lebih panas. "Fenomena ini biasa seperti hari biasanya," katanya.
 
BMKG mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air minum secara cukup dan teratur agar terhindar dari dehidrasi, terutama saat melaksanakan aktivitas di luar ruangan.
 
Kemudian, gunakan pelindung, seperti topi atau payung untuk melindungi kepala dan bagian tubuh atas, kacamata hitam untuk melindungi mata, bila perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV).

BMKG juga mewanti-wanti agar masyarakat tidak sembarangan membakar apapun di lahan kosong dalam kawasan hutan dan penampungan sampah.

Baca juga: BMKG ingatkan waspada suhu panas capai 38,4 derajat Celcius

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024