Serang (Antaranews Banten) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten mengajak para pemuka agama dan tokoh masyarakat agar mampu mendinginkan suhu politik yang semakin memanas menjelang tahun poilitik.
   
"Di tengah suhu politik yang semakin memanas, para tokoh agama dan tokoh masyarakat hendaknya dapat mengingatkan dan membimbing masyarakat agar tidak melakukan perbuatan tercela, sehingga merusak kerukunan dan kedamaian," kata Ketua MUI Banten KH AM Romly dalam silaturaim dan halal bihalal MUI Banten bersama Gubernur Banten Wahidin Halim di Kantor MUI Banten di Serang, Selasa.
   
Romly mengatakan, diantara perbuatan tercela sehingga merusak kerukunan dan kedamaian saat ini seperti penyebaran berita palsu, kabar bohong (hoax) fitnah, ujaran kebencian, adu doma saling hujat dan perseteruan.
     
Pihaknya bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat Banten atas berIangsungnya Pilkada serentak dengan Iancar, aman, damai dan sukses pada 27 Juni 2018 lalu.
     
Menurutnya, Tahun 2018 dan 2019 disebut sebagai tahun-tahun politik, karena diselenggarakan Pemilihan Umum Kepaia Daerah (Pilkada) serentak dan Pemilihan Umum Anggota LegisIatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tahun depan, yang tahapannya dimuIai tahun ini.
   
Mencermati pelaksanaan Pemilu, kata dia, para Pemuka Agama di Indonesia telah merumuskan pandangan dan sikap tentang pemerintahan yang sah hasil Pemiiu demokratis berdasarkan konstitusi. Dalam Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa yang diseIenggarakan Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Febriari 2018 lalu di Jakarta,  pemuka agama di Indonesia memandang bahwa PemiIu adalah sarana konstitusionai yang beretika, yakni jujur dan adil, untuk melahirkan pemerintahan yang sah sesuai kehendak rakyat. 
     
"Oleh karena itu segenap rakyat harus menerima, menghormati, dan mendukung pemerintahan," katanya.
     
Kemudian, kata dia, pemuka agama di Indonesia berpesan kepada pemerintah hasil PemiIu yang demokratis berdasarkan konstitusi agar mengemban kepercayaan rakyat secara amanah dan bertanggung jawab demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia secara proporsional.
     
"Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan upaya konsolidasi demokrasi. Oleh karena itu masyarakat hendaknya dapat menyikapinya secara wajar dan memandangnya kegiatan biasa sebagai kesempatan untuk mengekspresikan kebebasan dan melaksanakan hak politik selaku warga negara," kata Romly dala silaturahim yang dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim.
     
Ia juga meminta masyarakat agar pemiIu jangan dianggap sebagai peristiwa yang menyeramkan dan menakutkan sehingga mengusik ketenangan hidup sehari-hari. Sebaliknya masyarakat hendaknya dapat menyambut PemiIu dengan suka cita dan mendatangi TPS-TPS pada waktunya nanti guna menentukan pemimpin yang dikehendaki serta tetap menjaga persaudaraan dan memelihara kerukunan meskipun berbeda pilihan.
     
Gubernur Banten Wahidin Halim juga mengajak para ulama dan tokoh masyakat di Banten untuk senantiasa menjaga kerukunan serta kebersamaan, terlebih lagi menjelang tahun politik pada 2019 mendatang.
     
"Para tokoh agama kyai untuk bersama-sama mendoakan demi keamanan Banten, serta menjaga kesejukan serta mampu menciptakan suatu kondisi yang kondusif di masyarakat," kata Wahidin Halim. 

Baca juga: Ketua MUI Banten Ajak Masyarakat Tangkal Informasi Hoax

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018