Lebak (Antaranews Banten) - Sejumlah petani cengkih di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejahtera menyusul melimpahnya keuntungan pada panen raya tahun ini menembus Rp95.000 per kilogram.
"Kami merasa bahagia dan senang harga cengkih di pasaran cukup baik dibandingkan tiga tahun lalu," kata Edi, seorang petani warga Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Senin.
Saat ini, pendapatan petani meningkat karena harga cengkih kering di pasaran Rp95.000 dari sebelumnya Rp75.000 per kilogram.
Naiknya harga cengkih tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kehidupan petani cengkih cukup sejahtera dan terbukti mereka membangun rumah, membeli kendaraan juga melanjutkan pendidikan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi.
Selain itu juga mereka mampu berobat ke dokter maupun Puskesmas.
"Kami panen cengkih tahun ini mampu menjual satu ton dengan menghasilkan uang sekitar Rp90 juta lebih," katanya.
Begitu juga Ahmad, seorang petani warga Kecamatan Bojongmanik mengatakan hampir sebagian besar petani di sini memanen cengkih yang dikembangkan di ladang-ladang dengan ketinggian di atas 500 meter dari permukaan laut.
Selama ini, tanaman cengkeh masih andalan ekonomi petani dibandingkan tanaman palawija dan pangan.
"Kami merasa lega harga cengkih di pasaran hingga Rp95.000 per kilogram sehingga menguntungkan pendapatan petani," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pemerintah daerah terus mengembangkan peremajaan dan perluasan perkebunan cengkih guna meningkatkan produksi juga pendapatan ekonomi masyarakat.
Selama ini, beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak sentra komoditas cengkih, seperti Kecamatan Sobang, Cipanas, Lebak Gedong, Bojongmanik, Cirinten, Leuwidamar, Bayah, Panggarangan, Cigemblong, Cibeber, dan Cijaku.
"Kami yakin dengan membaiknya harga cengkih di pasaran tentu kehidupan petani lebih menjadi sejehtera," katanya.
Baca juga: Dishutbun Lebak Kembangkan Komoditas Cengkih
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami merasa bahagia dan senang harga cengkih di pasaran cukup baik dibandingkan tiga tahun lalu," kata Edi, seorang petani warga Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Senin.
Saat ini, pendapatan petani meningkat karena harga cengkih kering di pasaran Rp95.000 dari sebelumnya Rp75.000 per kilogram.
Naiknya harga cengkih tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kehidupan petani cengkih cukup sejahtera dan terbukti mereka membangun rumah, membeli kendaraan juga melanjutkan pendidikan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi.
Selain itu juga mereka mampu berobat ke dokter maupun Puskesmas.
"Kami panen cengkih tahun ini mampu menjual satu ton dengan menghasilkan uang sekitar Rp90 juta lebih," katanya.
Begitu juga Ahmad, seorang petani warga Kecamatan Bojongmanik mengatakan hampir sebagian besar petani di sini memanen cengkih yang dikembangkan di ladang-ladang dengan ketinggian di atas 500 meter dari permukaan laut.
Selama ini, tanaman cengkeh masih andalan ekonomi petani dibandingkan tanaman palawija dan pangan.
"Kami merasa lega harga cengkih di pasaran hingga Rp95.000 per kilogram sehingga menguntungkan pendapatan petani," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pemerintah daerah terus mengembangkan peremajaan dan perluasan perkebunan cengkih guna meningkatkan produksi juga pendapatan ekonomi masyarakat.
Selama ini, beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak sentra komoditas cengkih, seperti Kecamatan Sobang, Cipanas, Lebak Gedong, Bojongmanik, Cirinten, Leuwidamar, Bayah, Panggarangan, Cigemblong, Cibeber, dan Cijaku.
"Kami yakin dengan membaiknya harga cengkih di pasaran tentu kehidupan petani lebih menjadi sejehtera," katanya.
Baca juga: Dishutbun Lebak Kembangkan Komoditas Cengkih
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018