Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, mengoptimalkan peran dari Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Tihar Sopian di Tangerang, Kamis, mengatakan Gerakan PATBM merupakan salah satu program unggulan yang digencarkan sebagai gerakan edukasi, antisipasi, preventif, serta promotif, untuk mencegah terjadinya kekerasan anak.
Saat ini Pemkot Tangerang memiliki 1.040 Satuan Tugas (Satgas) PATBM yang didistribusikan merata pada 104 kelurahan di Kota Tangerang.
“Gerakan ini bagian dari upaya kami dalam memberikan pelayanan masyarakat, sekaligus menjadi wadah sinergis bersama masyarakat luas untuk mencegah terjadinya kekerasan yang diselenggarakan secara integratif mulai dari kelurahan, kecamatan, sampai kota,” kata Tihar pada acara sosialisasi Gerakan PATBM di Kelurahan Sukasari Kamis.
Baca juga: Pemkot Tangerang edukasi siswa, wujudkan sekolah aman dari pelecehan
Ia melanjutkan Gerakan PATBM juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari perwakilan PKK, RT, RW, babinsa, babinkamtibmas, karang taruna, posyandu, Forum Anak, tokoh masyarakat, sampai tokoh agama, dilibatkan untuk membantu tugas pengawasan untuk pencegahan kekerasan anak terjadi di lingkungan masing-masing.
“Kami juga melibatkan semua lapisan masyarakat umum, semua perwakilan lintas sektor di tingkat kelurahan, semuanya dilibatkan untuk mendorong realisasi program strategis untuk melindungi masyarakat dan mencegah kejadian kekerasan anak terjadi di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Gerakan PATBM juga didukung oleh berbagai program unggulan yang selama ini telah berjalan intensif, mulai dari Silacak Perak (Sistem Layanan Cepat Pengaduan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak) sampai konseling gratis yang dijalankan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang.
“Kami juga terus mendorong gerakan ini berjalan semakin masif dengan menyebar secara berkala di seluruh wilayah,” kata Tihar Sopian.
Baca juga: Jika ada indikasi kekerasan anak, KPAI ajak masyarakat tak takut lapor
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Tihar Sopian di Tangerang, Kamis, mengatakan Gerakan PATBM merupakan salah satu program unggulan yang digencarkan sebagai gerakan edukasi, antisipasi, preventif, serta promotif, untuk mencegah terjadinya kekerasan anak.
Saat ini Pemkot Tangerang memiliki 1.040 Satuan Tugas (Satgas) PATBM yang didistribusikan merata pada 104 kelurahan di Kota Tangerang.
“Gerakan ini bagian dari upaya kami dalam memberikan pelayanan masyarakat, sekaligus menjadi wadah sinergis bersama masyarakat luas untuk mencegah terjadinya kekerasan yang diselenggarakan secara integratif mulai dari kelurahan, kecamatan, sampai kota,” kata Tihar pada acara sosialisasi Gerakan PATBM di Kelurahan Sukasari Kamis.
Baca juga: Pemkot Tangerang edukasi siswa, wujudkan sekolah aman dari pelecehan
Ia melanjutkan Gerakan PATBM juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari perwakilan PKK, RT, RW, babinsa, babinkamtibmas, karang taruna, posyandu, Forum Anak, tokoh masyarakat, sampai tokoh agama, dilibatkan untuk membantu tugas pengawasan untuk pencegahan kekerasan anak terjadi di lingkungan masing-masing.
“Kami juga melibatkan semua lapisan masyarakat umum, semua perwakilan lintas sektor di tingkat kelurahan, semuanya dilibatkan untuk mendorong realisasi program strategis untuk melindungi masyarakat dan mencegah kejadian kekerasan anak terjadi di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Gerakan PATBM juga didukung oleh berbagai program unggulan yang selama ini telah berjalan intensif, mulai dari Silacak Perak (Sistem Layanan Cepat Pengaduan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak) sampai konseling gratis yang dijalankan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang.
“Kami juga terus mendorong gerakan ini berjalan semakin masif dengan menyebar secara berkala di seluruh wilayah,” kata Tihar Sopian.
Baca juga: Jika ada indikasi kekerasan anak, KPAI ajak masyarakat tak takut lapor
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024