Lebak, 5/7 (Antara) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, meminta petani menjual gabah ke Perum Bulog untuk memenuhi ketersediaan cadangan beras nasional.

"Penjualan gabah ke Bulog agar petani diuntungkan," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Rabu.

Selama ini, harga gabah  di pasaran anjlok dari Rp4.500 menjadi Rp3.500 per kilogram. Anjloknya harga gabah itu dipastikan pendapatan ekonomi petani menurun.

Karena itu, Perum Bulog menyerap gabah petani dengan harga Rp4.500 per kilogram.

"Penyerapan gabah dengan harga sebesar itu tentu menguntungkan  petani, terlebih memasuki musim panen," katanya.

Menurut Dede, harapan penyerapan gabah juga dikemukakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Gatot Irianto saat kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak.

Dirjen Tanaman Pangan mengimbau Bupati Lebak meminta Perum Bulog menyerap gabah petani.

Selama  ini, penyerapan gabah belum optimal sehingga berdampak terhadap pendapatan ekonomi petani dan ketersedian pangan.

"Kami terus berkoordinasi dengan Bulog agar gabah hasil panen  terserap," katanya.

Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Lebak-Pandeglang Sarjaka mengatakan pihaknya bekerja keras bersama Satgas, kelompok tani dan TNI untuk memaksimalkan  penyerapan gabah sebab Bulog memiliki kewajiban untuk menyerap gabah petani untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Selama ini, kata dia, program pendistribusian beras untuk masyarakat sejahtera atau rastra dari serapan gabah petani.

Namun,  penyerapan gabah yang ditampung Perum Bulog harus memiliki ketentuan di antaranya kadar air 14 persen dan menir di bawah 1 persen. "Jika gabah itu tidak memenuhi ketentuan, Bulog tidak menyerapnya," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018