Rostov-on-Don, Rusia (Antaranews/Reuters) - Pelatih Swiss Vladimir Petkovic mengatakan timnya mengincar kemenangan dalam pertandingan pembuka grup Piala Dunia pada Minggu melawan keindahan sepak bola Brazil yang lini depannya dipimpin penyerang berbakat mereka, Neymar.

Swiss sudah lama memiliki reputasi sebagai tim yang sulit dikalahkan tanpa memainkan sepak bola paling menarik dan mereka telah terbukti sangat kuat dalam dua tahun terakhir, kalah hanya sekali dalam 22 pertandingan terakhir mereka, dengan juara Eropa Portugal.

Ini adalah rekor yang mirip dengan lima kali juara Brazil, yang telah memenangi 17 dari 21 pertandingan mereka di bawah pelatih Tite, yang berpikiran maju dan merupakan salah satu favorit untuk meraih trofi Piala Dunia 2018.

"Kami di sini tidak untuk membuat pertandingan yang indah tetapi untuk memenangkannya," kata Petkovic saat konferensi pers di Rostov Arena, Jumat.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin sebagai tim yang terorganisir, Anda perlu memprovokasi tim seperti Brazil untuk membuat kesalahan sehingga Anda dapat menciptakan peluang, itulah mentalitas yang perlu Anda miliki karena kami harus mencetak satu atau dua gol untuk memenangkan permainan."
    
Kapten Stephan Lichtsteiner, saat bermain untuk Juventus dihadirkan untuk menghadapi andalan Brazil Neymar yang ketika itu pemain depan tersebut berada di Barcelona, mengatakan tidak layak apabila tim untuk hanya fokus menjaga pemain termahal di dunia.

"Secara praktis tidak mungkin untuk sepenuhnya menetralkan Neymar selama 90 menit, dia adalah pemain paling lengkap di posisi itu di dunia," kata Lichtsteiner, yang baru-baru ini menandatangani kontraknya untuk klub Premier League Arsenal.

"Kami harus menggunakan kekuatan kami, memanfaatkan dukungan penuh kami sebagai pemain sayap, kami harus menutup celah di depan pemain lain ketika kami menghadapi pemain individu dari level itu."

Petkovic mengambil alih posisi sebagai pelatih Swiss setelah Piala Dunia terakhir, membawa tim ke putaran kedua di Euro 2016, di mana mereka kalah oleh Polandia melalui adu penalti meskipun baru-baru ini berkat pertahanan timnya membuat mereka naik mengesankan ke posisi enam dalam peringkat dunia FIFA.

Pelatih mengatakan di Rostov-on-Don, di mana suhu mencapai puncak 32 derajat Celcius saat timnya berlatih, kontras dengan kondisi cuaca di pangkalan tim di Togliatti, dekat kota tuan rumah Samara, di mana suhu tidak lebih panas dari 19 derajat.

Lichsteiner tidak berpikir perubahan cuaca itu akan memengaruhi rekan-rekannya dan ia memberi pesan yang menantang bahwa rekan satu timnya seharusnya tidak mencari alasan untuk menjelaskan hasil buruk saat melawan Brazil.

"Saya pikir itu tidak semudah menuding karena alasan cuaca, itu bukan cara kerjanya," tambahnya.

"Kami tidak mencari alasan, kami memiliki mental pemenang dan pemenang mencari solusi, bukan alasan."

Baca juga: Piala Dunia (Pratinjau) - Kosta Rika Siap Untuk Awal Pengalaman Baru Lawan Serbia

 

Pewarta: J. Suswanto/ I. Suhirwandi

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018