Lebak (Antaranews Banten) - Kabupaten Lebak optmistis tiga tahun mendatang keluar dari derah tertinggal melalui penyaluran alokasi dana desa (ADD),kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak, Rusito.
     
"Kita mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan daerah dengan menyalurkan ADD," katanya di Lebak, Senin.
     
Selama ini, pembangunan desa di Kabupaten Lebak menggeliat sejak dikucurkan ADD tahun 2016 lalu.
     
Pembangunan desa difokuskan pada infrastuktur jalan, jembatan, jaringan air bersih, pendidikan, penahan longsor, MCK dan lainnya.
     
Selain itu juga pembangunan kantor desa serta perlengkapan peralatan komputer, laptop dan mebeleur.
     
Pencairan ADD dialokasikan 340 desa di 28 kecamatan dan masing-masing desa menerima bantuan bervariasi antara Rp1,2 miliar sampai Rp1,4 miliar.
     
Saat ini, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Lebak tercatat 112 desa,41 desa sangat tertinggal, 83 desa berkembang dan empat desa maju.
     
"Kami yakin ADD itu bisa bebaskan daerah tertinggal," katanya.
     
Kepala Desa Kadu Rahayu Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak Asma Sutisna mengatakan sejak tiga tahun terakhir kondisi desanya yang berstatus tertinggal kini mulai berkembang.
     
Pembangunan mulai menggeliat sejak dikucurkan ADD sehingga kehidupan sosial masyarakat menjadi lebih baik.
     
"Saat ini, pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan meningkat dengan adanya pembangunan infrastuktur," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018