Asosiasi Chief Engineer (ACE) Banten mengajak peran aktif pemerintah daerah (pemda) untuk mengadakan lebih banyak simulasi dan pelatihan evakuasi khususnya terkait gempa bumi.
"Sehingga warga memiliki pemahaman yang baik dan menyadari pentingnya kesiapsiagaan sejak usia dini, terlebih Provinsi Banten adalah salah satu daerah paling rawan terdampak potensi gempa Megathrust," kata Pengurus AEC Banten Febryan Paramitha di Tangerang, Selasa.
Ia juga berharap kepada BPBD sebagai leading sector agar membuat materi pelatihan evakuasi yang relevan dan dikemas lebih menarik, seperti memperbarui materi edukasi dengan informasi terbaru mengenai gempa bumi dan mitigasi risiko. Lalu dikemas dengan format menarik, seperti flyer ataupun animasi yang bisa disebar melalui media sosial maupun platform digital.
"Lalu perlu juga ada kolaborasi dan melibatkan komunitas atau organisasi profesi untuk menyampaikan informasi dan meningkatkan partisipasi," ujarnya.
Pihaknya juga mengusulkan edukasi menyasar penghuni bangunan tinggi. BPBD bisa mengembangkan program khusus untuk penghuni gedung tinggi tentang evakuasi dan prosedur keselamatan.
Baca juga: BPBD Kota Tangerang edukasi masyarakat pengetahuan risiko gempa
Selain itu diharapkan juga dapat menyediakan bahan ajar atau panduan yang mudah diakses dan dipahami tentang keselamatan saat gempa di bangunan tinggi, sehingga pengelola bangunan tinggi bisa menjadi perpanjangan tangan untuk edukasi lanjutan kepada penghuni dalam gedung.
Lalu ada sosialisasi kepada pengelola gedung dengan mengadakan lokakarya untuk pengelola gedung mengenai standar keamanan dan protokol saat bencana.
"Perlu juga ada penggunaan teknologi melalui pemanfaatan aplikasi atau platform digital untuk menyebarkan informasi dan mengingatkan warga tentang tindakan yang perlu diambil saat bencana," katanya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan pihaknya telah memberikan imbauan kepada institusi dan masyarakat untuk melakukan pengecekan kesiapan alat-alat peringatan dini maupun sistem komunikasi kebencanaan terkait mitigasi dini adanya potensi gempa Megathrust.
"Imbauan ini disampaikan dalam kesiapan menghadapi potensi gempa dengan skala besar dan menyiapkan beberapa langkah dalam sebagai antisipasi dan mitigasi," katanya.
Baca juga: BPBD Tangerang sebut pelatihan penanganan kebencanaan tidak dipungut biaya
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Sehingga warga memiliki pemahaman yang baik dan menyadari pentingnya kesiapsiagaan sejak usia dini, terlebih Provinsi Banten adalah salah satu daerah paling rawan terdampak potensi gempa Megathrust," kata Pengurus AEC Banten Febryan Paramitha di Tangerang, Selasa.
Ia juga berharap kepada BPBD sebagai leading sector agar membuat materi pelatihan evakuasi yang relevan dan dikemas lebih menarik, seperti memperbarui materi edukasi dengan informasi terbaru mengenai gempa bumi dan mitigasi risiko. Lalu dikemas dengan format menarik, seperti flyer ataupun animasi yang bisa disebar melalui media sosial maupun platform digital.
"Lalu perlu juga ada kolaborasi dan melibatkan komunitas atau organisasi profesi untuk menyampaikan informasi dan meningkatkan partisipasi," ujarnya.
Pihaknya juga mengusulkan edukasi menyasar penghuni bangunan tinggi. BPBD bisa mengembangkan program khusus untuk penghuni gedung tinggi tentang evakuasi dan prosedur keselamatan.
Baca juga: BPBD Kota Tangerang edukasi masyarakat pengetahuan risiko gempa
Selain itu diharapkan juga dapat menyediakan bahan ajar atau panduan yang mudah diakses dan dipahami tentang keselamatan saat gempa di bangunan tinggi, sehingga pengelola bangunan tinggi bisa menjadi perpanjangan tangan untuk edukasi lanjutan kepada penghuni dalam gedung.
Lalu ada sosialisasi kepada pengelola gedung dengan mengadakan lokakarya untuk pengelola gedung mengenai standar keamanan dan protokol saat bencana.
"Perlu juga ada penggunaan teknologi melalui pemanfaatan aplikasi atau platform digital untuk menyebarkan informasi dan mengingatkan warga tentang tindakan yang perlu diambil saat bencana," katanya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan pihaknya telah memberikan imbauan kepada institusi dan masyarakat untuk melakukan pengecekan kesiapan alat-alat peringatan dini maupun sistem komunikasi kebencanaan terkait mitigasi dini adanya potensi gempa Megathrust.
"Imbauan ini disampaikan dalam kesiapan menghadapi potensi gempa dengan skala besar dan menyiapkan beberapa langkah dalam sebagai antisipasi dan mitigasi," katanya.
Baca juga: BPBD Tangerang sebut pelatihan penanganan kebencanaan tidak dipungut biaya
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024