Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang, Banten melakukan demonstrasi pada Senin sore untuk menuntut penyelesaian persoalan agraria dengan membakar ban bekas di halaman kantor bupati di Tigaraksa, Tangerang.
Aksi bakar ban itu dilakukan karena mahasiswa merasa kesal tidak bisa bertemu langsung dengan Pj Bupati Tangerang Andi Ony guna menyampaikan aspirasi mereka.
"Kami meminta agar Pj Bupati bisa menemui kami. Kemarin beliau tidak mau bertemu sekarang kita minta bisa bertemu," ucap salah satu koordinator aksi demo.
Sejumlah mahasiswa bahkan mencoba merangsek masuk ke dalam kawasan kantor bupati untuk mencari orang nomor satu di Pemkab Tangerang itu. Bahkan, beberapa dari massa aksi mencabut sejumlah sepanduk yang ada di lokasi perkantoran itu sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Baca juga: Bupati Tangerang harapkan reformasi agraria jadi solusi masalah pertanahan
Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan aliansi mahasiswa dari berbagai kampus dan masyarakat itu memiliki 10 tuntut kepada pimpinan daerah di Kabupaten Tangerang.
Tuntutan itu antara lain meminta Pj Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang berpihak kepada rakyat, bukan kepada korporasi di balik pembangunan Pantai Indah Kosambi (PIK 2), kemudian Pj Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang harus memastikan ketersediaan akses jalan masuk ke dalam kawasan PIK 2 bagi warga yang tinggal berdekatan dengan Proyek Strategis Nasional tersebut.
Kemudian menuntut Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang memastikan pembebasan lahan dengan prinsip ganti untung bagi rakyat, serta mengusut oknum yang diduga memainkan NJOP di bawah rata-rata untuk pengadaan lahan PIK 2 yang merugikan rakyat pemilik tanah.
"Kami juga menuntut Pj Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang mengevaluasi Balai Penyuluh Pertanian untuk memastikan terpenuhinya hak asasi petani seperti perlindungan dan pemberdayaan," terangnya.
Setelah menyampaikan beberapa tuntutan tersebut sekitar pukul 15.44 WIB mahasiswa peserta aksi mendapat kesempatan bertemu dengan salah satu pejabat di Pemkab Tangerang.
Pihak kepolisian bersama Satpol PP menerjunkan puluhan personel untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.
Baca juga: Gubernur Banten dukung program reforma agraria Kementerian ATR/BTN
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Aksi bakar ban itu dilakukan karena mahasiswa merasa kesal tidak bisa bertemu langsung dengan Pj Bupati Tangerang Andi Ony guna menyampaikan aspirasi mereka.
"Kami meminta agar Pj Bupati bisa menemui kami. Kemarin beliau tidak mau bertemu sekarang kita minta bisa bertemu," ucap salah satu koordinator aksi demo.
Sejumlah mahasiswa bahkan mencoba merangsek masuk ke dalam kawasan kantor bupati untuk mencari orang nomor satu di Pemkab Tangerang itu. Bahkan, beberapa dari massa aksi mencabut sejumlah sepanduk yang ada di lokasi perkantoran itu sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Baca juga: Bupati Tangerang harapkan reformasi agraria jadi solusi masalah pertanahan
Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan aliansi mahasiswa dari berbagai kampus dan masyarakat itu memiliki 10 tuntut kepada pimpinan daerah di Kabupaten Tangerang.
Tuntutan itu antara lain meminta Pj Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang berpihak kepada rakyat, bukan kepada korporasi di balik pembangunan Pantai Indah Kosambi (PIK 2), kemudian Pj Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang harus memastikan ketersediaan akses jalan masuk ke dalam kawasan PIK 2 bagi warga yang tinggal berdekatan dengan Proyek Strategis Nasional tersebut.
Kemudian menuntut Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang memastikan pembebasan lahan dengan prinsip ganti untung bagi rakyat, serta mengusut oknum yang diduga memainkan NJOP di bawah rata-rata untuk pengadaan lahan PIK 2 yang merugikan rakyat pemilik tanah.
"Kami juga menuntut Pj Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang mengevaluasi Balai Penyuluh Pertanian untuk memastikan terpenuhinya hak asasi petani seperti perlindungan dan pemberdayaan," terangnya.
Setelah menyampaikan beberapa tuntutan tersebut sekitar pukul 15.44 WIB mahasiswa peserta aksi mendapat kesempatan bertemu dengan salah satu pejabat di Pemkab Tangerang.
Pihak kepolisian bersama Satpol PP menerjunkan puluhan personel untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.
Baca juga: Gubernur Banten dukung program reforma agraria Kementerian ATR/BTN
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024