Jakarta (Antaranews Banten) - Shell Lubricants Indonesia dalam rangka mendukung inovasi dibidang energi dan tribologi menjalin kerja sama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menggelar kompetisi inovasi bertajuk "Think Efficiency 2018".
"Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum Shell Lubricants untuk mengundang para inovator Indonesia, khususnya mereka yang bergerak di bidang energi dan tribologi untuk mengikuti ajang kompetisi inovasi Think Efficiency 2018," kata Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia di Jakarta, Senin.
Dian mengatakan, ajang ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Shell Lubricants untuk turut berkontribusi memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Kompetisi “Think Efficiency 2018” terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia yang berusia minimal 17 tahun. Peserta dapat berupa individu ataupun kelompok dengan maksimal anggota kelompok terdiri dari 4 orang dan dapat memilih satu dari dua kategori karya, inovasi energi atau inovasi tribologi, jelas Dian.
Peserta, tambah Dian, dapat mengirimkan karya tulisnya dan diterima oleh panitia paling lambat sebelum tanggal 30 Juni 2018.
Ajang penghargaan inovasi ini menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan. Untuk aspek originalitas, penilaian meliputi: tujuan, ide yang mendasari, dan keunggulan konsep.
Sementara untuk aspek produk, penilaiannya meliputi: desain, kerangka berpikir, proses pembuatan, biaya, dan cara kerja.
Penilaian pada aspek dampak meliputi dampak terhadap efisiensi dan ekonomi. Terakhir pada aspek keberlanjutan, penilaiannya meliputi: potensi produk bermanfaat dan bersaing dalam jangka panjang, arah dan strategi pengembangan, dan hambatan/faktor utama dalam pengembangan.
Dari seluruh karya yang masuk akan dipilih tiga finalis untuk masing-masing kategori yang kemudian harus melakukan presentasi karya mereka secara terbuka pada tahap final untuk memperebutkan total hadiah sebesar 150 Juta Rupiah.
Lebih jauh, Bambang Wahyudi, VP Technical PT Shell Indonesia mengatakan bahwa kompetisi ini diharapkan juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai ilmu tribologi, ilmu mengenai gesekan antara dua bidang, yang meliputi studi lebih dalam tentang gesekan, lubrikasi, dan keausan, yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi energi sehingga pada akhirnya dapat memperbaiki total biaya kepemilikan perusahaan (total cost of ownership perusahaan).
Energy Academy Indonesia (Ecadin) yang merupakan mitra Shell dalam penyelenggaraan kompetisi ini adalah yayasan nirlaba yang didirikan untuk menjalin jejaring pengetahuan dan pemahaman mendalam di berbagai bidang ilmu yang berkaitan dengan sektor energi.
Syarif Riyadi Ph.D yang merupakan salah satu co-founder Ecadin mengatakan bahwa kompetisi seputar inovasi energi dan tribologi ini diharapkan dapat memotivasi khalayak umum berkewarganegaraan Indonesia untuk terus berkarya mengembangkan produk inovatif dan mengambil peran dalam kemajuan teknologi.
Baca juga: Shell Jalin Kemitraan Sebagai Solusi Efisiensi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum Shell Lubricants untuk mengundang para inovator Indonesia, khususnya mereka yang bergerak di bidang energi dan tribologi untuk mengikuti ajang kompetisi inovasi Think Efficiency 2018," kata Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia di Jakarta, Senin.
Dian mengatakan, ajang ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Shell Lubricants untuk turut berkontribusi memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Kompetisi “Think Efficiency 2018” terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia yang berusia minimal 17 tahun. Peserta dapat berupa individu ataupun kelompok dengan maksimal anggota kelompok terdiri dari 4 orang dan dapat memilih satu dari dua kategori karya, inovasi energi atau inovasi tribologi, jelas Dian.
Peserta, tambah Dian, dapat mengirimkan karya tulisnya dan diterima oleh panitia paling lambat sebelum tanggal 30 Juni 2018.
Ajang penghargaan inovasi ini menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan. Untuk aspek originalitas, penilaian meliputi: tujuan, ide yang mendasari, dan keunggulan konsep.
Sementara untuk aspek produk, penilaiannya meliputi: desain, kerangka berpikir, proses pembuatan, biaya, dan cara kerja.
Penilaian pada aspek dampak meliputi dampak terhadap efisiensi dan ekonomi. Terakhir pada aspek keberlanjutan, penilaiannya meliputi: potensi produk bermanfaat dan bersaing dalam jangka panjang, arah dan strategi pengembangan, dan hambatan/faktor utama dalam pengembangan.
Dari seluruh karya yang masuk akan dipilih tiga finalis untuk masing-masing kategori yang kemudian harus melakukan presentasi karya mereka secara terbuka pada tahap final untuk memperebutkan total hadiah sebesar 150 Juta Rupiah.
Lebih jauh, Bambang Wahyudi, VP Technical PT Shell Indonesia mengatakan bahwa kompetisi ini diharapkan juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai ilmu tribologi, ilmu mengenai gesekan antara dua bidang, yang meliputi studi lebih dalam tentang gesekan, lubrikasi, dan keausan, yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi energi sehingga pada akhirnya dapat memperbaiki total biaya kepemilikan perusahaan (total cost of ownership perusahaan).
Energy Academy Indonesia (Ecadin) yang merupakan mitra Shell dalam penyelenggaraan kompetisi ini adalah yayasan nirlaba yang didirikan untuk menjalin jejaring pengetahuan dan pemahaman mendalam di berbagai bidang ilmu yang berkaitan dengan sektor energi.
Syarif Riyadi Ph.D yang merupakan salah satu co-founder Ecadin mengatakan bahwa kompetisi seputar inovasi energi dan tribologi ini diharapkan dapat memotivasi khalayak umum berkewarganegaraan Indonesia untuk terus berkarya mengembangkan produk inovatif dan mengambil peran dalam kemajuan teknologi.
Baca juga: Shell Jalin Kemitraan Sebagai Solusi Efisiensi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018