Tangerang Selatan (Antaranews Banten) - Kota Tangerang Selatan masih ditetapkan sebagai zona merah dalam kasus kejahatan terorisme.
   
"Saya dapat mengerti kenapa masuk zona merah, hal ini karena letaknya berada di perbatasan berbagai daerah. Makanya masyarakat harus lebih awas," kata Airin.
   
Airin juga  mengatakan kampanye "Kami Tidak Takut" bisa memengaruhi pola pikir masyarakat yang akhir-akhir ini menerima berbagai macam informasi mengenai teror.
  
"Takut pasti. Tapi kita harus tetap menangani rasa takut tersebut. Misalnya, waspada dengan berbagai macam interaksi yang mencurigakan. Serta mengenali identitas orang yang tinggal di sekitar kita," ujarnya usai menghadiri rapat TPID di Bintaro, Pondokaren, Senin. 
   
Hal tersebut juga disepakati oleh Wakapolres Tangsel Kompol Alponso bahwa masyarakat diminta tenang namun tetap waspada. Saat ini pihak kepolisian terus melakukan pengawasan terhadap penyebaran aksi terorisme.
  
"Saya yakin mereka punya sasaran. Dan sudah diketahui jika sasaranya adalah kami. Melihat beberapa titik yang dijadikan lokasi aksi terorisme," ujar Alponso.
   
Dia menambahkan aparat kepolisian Polres Tangsel juga sudah melakukan berbagai tindakan penjagaan di beberapa titik di Kota Tangsel.
  
"Kami sudah mendapatkan perintah. Saat ini seluruh daerah statusnya ditingkatkan menjadi siaga. Jadi diharapkan masyarakat bisa ikut berkoordinasi dengan kami untuk meningkatkan penjagaan terhadap penyebaran aksi terorisme," tutup Alponso

Baca juga: Bandara Soetta Utamakan Keamanan Penumpang Pasca Bom Surabaya

Pewarta: Annisa

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018