28 kecamatan di Lebak rawan konflik pada Pilkada 2024

Sebanyak 28 kecamatan di Kabupaten Lebak rawan konflik pada pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak 2024.

"Kami berharap Pilkada 2024 berjalan lancar, aman, damai dan kondusif," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lebak H Sukanta di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu.

Berdasarkan indeks pemetaan kerawanan konflik Pilkada di Kabupaten Lebak berpotensi di semua daerah di 28 kecamatan itu.

Kerawanan potensi konflik itu tergantung skala kecil, sedang dan besar juga penyebabnya beraneka macam mulai antarpendukung salah satu calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak.

Selain itu kerawanan lainnya, seperti politik uang dengan topografi wilayah Kabupaten Lebak terdapat perbukitan dan pegunungan sehingga kampung-kampung terpencil yang begitu sulit dijangkau juga tidak tersentuh jaringan sinyal internet.

Baca juga: Cegah kecurangan, KIPP ajak relawan dan warga awasi Pilkada 2024

Kabupaten Lebak khususnya wilayah selatan rawan terhadap bencana alam, seperti longsor, banjir, angin puting beliung dan pergerakan tanah.

Pemetaan daerah rawan konflik itu menjadi prioritas untuk dimaksimalkan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat dalam pelaksanaan pilkada lancar, aman, damai dan kondusif.

Perbedaan pilihan itu hal biasa, namun lebih jauh baik dapat memperkuat kerukunan sehingga tidak terjadi konflik antarpendukung dan menolak politik uang.

Sedangkan, pemetaan daerah rawan mitigasi bencana alam tentu sudah dipersiapkan dengan melibatkan BPBD, kepolisian dan petugas penyelenggara Pilkada dengan TPS di lokasi aman kebencanaan.

"Semua TPS di daerah rawan bencana alam itu di lokasi yang aman dari longsor, banjir dan pergerakan tanah," kata Sukanta.

Baca juga: Bupati Lebak minta ASN jaga netralitas pada Pilkada 2024

Ketua KPU Kabupaten Lebak Dewi Hartini mengatakan jumlah tps sebanyak 2.062 lokasi di 345 desa/kelurahan tersebar di 28 kecamatan pada Pilkada itu dipastikan ada yang masuk kategori rawan konflik juga politik uang serta bencana alam.

Namun, pihaknya sudah melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi pesta demokrasi yang wilayahnya rawan mitigasi bencana alam dan rawan konflik.

Pihaknya juga berkolaborasi dengan aparat keamanan setempat guna menjamin keamanan pelaksanaan Pilkada gubernur dan wakil gubernur Banten juga bupati serta wakil bupati Lebak.

"Kami juga minta masyarakat dapat menggunakan hak politiknya dan tidak golput," kata Dewi Hartini.

Baca juga: KPU Lebak tetapkan DPT Pilkada 2024 sebanyak 1.057.325 jiwa