Tangerang (Antaranews Banten) - Badan Pusat Statistik menyelenggarakan Kordinasi dan sosialisasi penyusunan disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan pendataan potensi desa (PODES) di Kota Tangerang.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Ir. Budi Supriyanto di Tangerang Jumat mengatakan, kegiatan sosialisasi dan kordinasi ini menjadi salah satu langkah strategis menjelang pelaksanaan survei penyusunan disagregasi PMTB dan PODES mengingat persepsi masyarakat umumnya terbentuk dari informasi yang diterimanya.
Dengan informasi ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat serta dukungan dari instansi pemerintah dan swasta untuk berpartisipasi dalam mensukseskan survei di Kota Tangerang.
"Mohon agar kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Tangerang terus mensosialisasikan kegiatan yang akan diselenggarakan oleh BPS kepada masyarakat. Agar proses survei dapat berjalan sebagaimana mestinya" katanya.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan, Pemkot Tangerang akan membantu BPS dalam mensukseskan penyelenggaraan survei dan penyusunan disagregasi PMTB dan PODES, salah satunya dengan mengerahkan ahli-ahli statistik yang ada di Pemkot Tangerang.
Mengenai PMTB, Pemkot Tangerang sedang menggalakkan penanaman investasi yang diharapkan mampu memberikan imbal balik yang positif pada masyarakat sekitar.
Selain PMTB, BPS juga akan menggali potensi-potensi lain seperti PODES. PODES merupakan pendataan terhadap ketersediaan infrastruktur dan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan serta kecamatan yang ada di kota Tangerang. Pendataan PODES terakhir dilakukan pada tahun 2014.
Sejalan dengan Prioritas Nasional pada Perpres No. 79 tahun 2017 perihal pengembangan dunia usaha dan pariwisata, Kota Tangerang juga terus berinovasi agar para investor terus berdatangan dan investasi terus meningkat melalui percepatan pada bagian perizinan menjadi Online dan bekerja 7 hari dalam seminggu.
Sekda juga menegaskan mengenai pemetaan data harus selalu update dan akurat. "Data harus akurat, karena ini bersifat sensus, maka tidak boleh ada responden yang terlewat. Karena data yang akurat dapat menjadi dasar perencanaan sebuah Kota menjadi sangat baik. Jangan sampai investor datang menanyakan jenis investasi yang potensi, kitalah yang harus memberikan data investasi potensi terlebih dahulu, sehingga dapat mendorong investor datang di kota kita" imbuh Dadi.
Baca juga: Ekspor Banten Januari Naik 6,96 Persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Ir. Budi Supriyanto di Tangerang Jumat mengatakan, kegiatan sosialisasi dan kordinasi ini menjadi salah satu langkah strategis menjelang pelaksanaan survei penyusunan disagregasi PMTB dan PODES mengingat persepsi masyarakat umumnya terbentuk dari informasi yang diterimanya.
Dengan informasi ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat serta dukungan dari instansi pemerintah dan swasta untuk berpartisipasi dalam mensukseskan survei di Kota Tangerang.
"Mohon agar kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Tangerang terus mensosialisasikan kegiatan yang akan diselenggarakan oleh BPS kepada masyarakat. Agar proses survei dapat berjalan sebagaimana mestinya" katanya.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan, Pemkot Tangerang akan membantu BPS dalam mensukseskan penyelenggaraan survei dan penyusunan disagregasi PMTB dan PODES, salah satunya dengan mengerahkan ahli-ahli statistik yang ada di Pemkot Tangerang.
Mengenai PMTB, Pemkot Tangerang sedang menggalakkan penanaman investasi yang diharapkan mampu memberikan imbal balik yang positif pada masyarakat sekitar.
Selain PMTB, BPS juga akan menggali potensi-potensi lain seperti PODES. PODES merupakan pendataan terhadap ketersediaan infrastruktur dan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan serta kecamatan yang ada di kota Tangerang. Pendataan PODES terakhir dilakukan pada tahun 2014.
Sejalan dengan Prioritas Nasional pada Perpres No. 79 tahun 2017 perihal pengembangan dunia usaha dan pariwisata, Kota Tangerang juga terus berinovasi agar para investor terus berdatangan dan investasi terus meningkat melalui percepatan pada bagian perizinan menjadi Online dan bekerja 7 hari dalam seminggu.
Sekda juga menegaskan mengenai pemetaan data harus selalu update dan akurat. "Data harus akurat, karena ini bersifat sensus, maka tidak boleh ada responden yang terlewat. Karena data yang akurat dapat menjadi dasar perencanaan sebuah Kota menjadi sangat baik. Jangan sampai investor datang menanyakan jenis investasi yang potensi, kitalah yang harus memberikan data investasi potensi terlebih dahulu, sehingga dapat mendorong investor datang di kota kita" imbuh Dadi.
Baca juga: Ekspor Banten Januari Naik 6,96 Persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018