Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau tetap menyiagakan 12 unit helikopter "water bombing" dan heli patroli serta satu pesawat untuk antisipasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur, Kamis, mengatakan banyaknya helikopter tersebut lantaran sebelumnya Provinsi Riau sempat dilanda musim panas. Terbukti kebakaran mulai bermunculan di kabupaten kota.
"Helikopter 'water bombing' dan heli patroli ada 12 unit yang siaga di Riau. Itu terdiri dari 11 unit helikopter 'water bombing' dan 1 helikopter patroli. Kemudian ada 1 unit pesawat patroli," katanya.
Baca juga: Tingkatkan kesiapsiagaan, empat UPT Damkar Tangerang direvitalisasi
Jim mengatakan, meski beberapa wilayah di Riau nihil titik api, helikopter dan pesawat patroli tetap beroperasi. Hal itu untuk melihat daerah-daerah gambut maupun wilayah yang sebelum terbakar apakah ada kebakaran.
"Helikopter dan pesawat tetap kita operasikan setiap hari. Karena harus pantau terus wilayah kabupaten kota agar ketika terjadi kebakaran bisa langsung ditangani," ujarnya.
Jim menyebut, 13 unit helikopter dan pesawat patroli dan "water bombing" tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pihaknya merasa sangat terbantu karena kebakaran di kabupaten/kota banyak pada wilayah sulit dijangkau jalur darat oleh satgas darat.
"Namun, dengan adanya helikopter 'water bombing' kita bisa lebih cepat menangani kebakaran," tuturnya.
Pada Kamis (5/9), jumlah titik panas di Pulau Sumatera banyak sekali yakni mencapai 599 titik berdasarkan pantauan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru. Terbanyak di Sumatera Selatan 291 dan Bangka Belitung 144, sedangkan di Riau hanya 3 titik panas.
Baca juga: Kebakaran di Terminal 3 Soekarno-Hatta tak ganggu penerbangan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024