Lebak (Antara News Banten) - Penjabat Bupati Lebak Ino S Rawita meminta masyarakat di daerah ini agar melestarikan Sungai Ciujung dengan tidak membuang sampah dan limbah yang bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.
     
"Jika Sungai Ciujung tercemar lingkungan tentu akan merusak ekosistem dan habitat lainnya," katanya di Lebak, Jumat.
     
Pemerintah daerah hingga kini terus melakukan imbauan-imbauan agar masyarakat dapat menjaga dan melestarikan Sungai Ciujung.
     
Begitu juga masyarakat memiliki tanggung jawab untuk pelestarian sungai agar sehat dan ramah lingkungan.
     
Selama ini, kondisi air Sungai Ciujung keruh dan airnya berwarna kecoklatan,terlebih curah hujan meningkat dengan intensitasnya ringan dan berlangsung rata-rata 1,5-2,5 jam.
     
Apabila, banyak sampah dan limbah maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan, merusak ekosistem, dan menganggu kesehatan masyarakat, dan ikan.
     
"Kami berharap masyarakat dapat melestarikan sungai dengan tidak  membuang sampah dan limbah ke Sungai Ciujung," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, pemerintah daerah juga memasang papan peringatan tentang larangan membuang sampah ke sungai.
     
Pemasangan ini guna meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga dan melestarikan Sungai Ciujung.
     
Namun, warga tidak mengindahkan larangan tersebut dan banyak sampah berserakan di aliran Sungai Ciujung.
     
Padahal, masyarakat memiliki tanggung jawab untuk pelestarian lingkungan sekitar daerah aliran sungai (DAS).
     
Pelestarian DAS harus dijaga dan dipelihara agar tidak menimbulkan pencemaran maupun kerusakan sungai tersebut.
     
"Saya menilai jika aliran sungai itu dipadati sampah dan limbah maka kondisi air tidak layak digunakan masyarakat juga merusak habitat ekosistem," katanya.
     
Ia mengatakan, saat ini air Sungai Ciujung dikelola oleh PDAM Kabupaten Lebak untuk keperluan air bersih masyarakat.
     
Apabila, Sungai Ciujung tidak dilestarikan tentu akan berdampak terhadap kualitas air tersebut.
     
"Kami berharap pelestarian sangat diperlukan agar Sungai Ciujung tidak menimbulkan kerusakan ekosistem dan habitat lainnya," katanya.
     
Sementara itu, sejumlah warga pencinta lingkungan mengaku pihaknya merasa prihatin melihat kondisi air Sungai Ciujung dan Ciberang, karena kerapkali dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah dari perusahaan.
     
Selain itu juga banyak pengendara mobil dan sepeda motor membuang sampah pada malam hari.
     
"Kami sering melihat warga membuang sampah pada malam hari, sebab jika siang khawatir ketahuan oleh aparat pemerintah daerah," kata Bahtiar, warga Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018