Berlokasi strategis di tengah wilayah segitiga emas Tangerang Raya, Kota Gading Serpong telah tumbuh sangat pesat menjadi pusat bisnis, komersial dan residensial bagi masyarakat Jabodetabek. 

Hal ini dibuktikan dari pertumbuhan kota yang semakin lengkap dan kepadatan kendaraan yang kian meningkat setiap harinya. Hingga kini, Kota Gading Serpong tercatat telah menjadi hunian bagi lebih dari 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter), dengan jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan/jam, serta tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi.

Yayat Supriana Pengamat Tata Kota mengatakan setidaknya ada lebih dari 3 juta warga Jakarta yang kini memilih tinggal di luar Jakarta (greater Jakarta) dan wilayah Tangerang Raya menjadi destinasi teratas karena didukung aksesibilitas yang mudah, infrastruktur yang modern dan fasilitas kota yang lengkap. 

"Kota Gading Serpong dapat dikatakan sebagai jantung central district baru di wilayah Tangerang Raya karena sangat terintegrasi, lengkap dan strategis, serta berdekatan dengan Proyek Strategis Nasional (PSB) BSD yang menjadi wilayah prioritas percepatan pembangunan," katanya.

Baca juga: Paramount Land gelar pesta rakyat, diikuti warga 19 Klaster

M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land menambahkan pesatnya pembangunan Kota Gading Serpong juga didukung oleh pengembang nasional yang aktif mengembangkan kotanya, salah satunya Paramount Land yang senantiasa menghadirkan produk properti berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat secara adaptif sesuai masanya, didukung riset panjang yang menyeluruh.

Dalam mengembangkan produk komersial, Paramount Land selalu mengutamakan diferensiasi, diversifikasi dan inovasi produk agar tercipta long-term sustainable business, di mana bisnis yang dikembangkan tidak hanya ramai di awal, tetapi juga akan bertumbuh secara jangka panjang. 

"Strategi ini kami terapkan di Manhattan District, kawasan komersial seluas 22 hektar yang dijuluki ‘The Largest Business Epicentrum in Gading Serpong’, di mana sejak diperkenalkan pada tahun 2021, hingga April 2024 telah mencatat progres penjualan hingga 95 persen produk terserap pasar dengan sangat baik.

Baca juga: Properti di koridor barat Jakarta miliki pertumbuhan pesat

Chrissandy Dave, Direktur Eksekutif Sales & Marketing Paramount Land menambahkan kesuksesan Manhattan District, Paramount Land menghadirkan distrik terbaru seluas 40 hektar di Gading Serpong yaitu ‘Pasadena Central District’, kawasan mixed-use premium dengan Aedas sebagai konseptual master planner bertaraf internasional. Berbeda dengan Manhattan District, kawasan baru ini akan menggabungkan area komersial dan residensial premium, yaitu ‘Grand Pasadena Village’ yang telah diperkenalkan beberapa waktu lalu.

Mengusung konsep ’10-Minute City’’, Grand Pasadena Village berada di tengah kawasan komersial Pasadena Central District, sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi hanya dalam waktu 10 menit dengan kendaraan, berjalan kaki, maupun pemesanan melalui online. 

Nantinya juga akan hadir mega anchor tenant yang berada sangat dekat dengan gerbang Grand Pasadena Village. Dengan menciptakan kota di dalam kota, atau city within a city, segala aktivitas sehari-hari dapat dilakukan di kawasan ini, mulai dari tinggal, bekerja, berbisnis, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari.” 

Henry Napitupulu, Direktur Eksekutif Planning & Design Paramount Land, menjelaskan konsep desain Grand Pasadena Village merupakan kelanjutan dari konsep Pasadena Grand Residences, mulai dari bentuk gerbang ikonik, hingga suasana asri yang mencerminkan luxurious and prestigious living, salah satunya melalui fasilitas green corridor living yang saling terhubung. 
Perbedaan yang signifikan ada pada konsep desain Modern Art Deco pada fasad bangunan Grand Pasadena Village, dengan aksen garis-garis geometris bernuansa warna abu-abu yang anggun, dikombinasikan dengan material premium sintered stone slab yang mewah.

"Grand Pasadena Village tahap 1 dibuka sebanyak 33 unit dengan harga mulai dari Rp4,9 miliar," katanya.

Baca juga: Bupati optimistis GT Tol Bitung 3 dongkrak pertumbuhan ekonomi Tangerang  

 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024