Lebak (Antara News Banten) - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan komoditas kelapa menjadikan unggulan petani di daerah itu karena menyumbang pertumbuhan ekonomi cukup besar.
"Kami minta petani terus meningkatkan produksi," katanya di Lebak, Kamis.
Selama ini, produksi komoditas kelapa dalam di Kabupaten Lebak cukup besar dan menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani.
Produksi komoditas kelapa dalam itu berkembang di 28 kecamatan dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal.
Bahkan, ribuan ton per bulan komoditas kelapa dipasok keluar daerah, seperti Tangerang dan DKI Jakarta.
Mereka petani memasok kelapa dalam keluar daerah menggunakan angkutan truk diesel setelah PT Kereta Api Indonesia menghentikan menggunakan angkutan kereta api.
Saat ini, produksi komoditas kelapa surplus sehingga menyumbang pertumbuhan ekonomi daerah.
Perguliran uang hasil penjualan produk kelapa dalam itu hingga miliaran rupiah per bulan.
"Kami berharap petani mengembangkan peremajaan perkebunan kelapa karena permintaan pasar cukup bagus," katanya.
Menurut dia, pengembangan penanaman kelapa itu sangat menguntungkan karena perkebunan kelapa setiap hari berproduksi tanpa mengenal musim.
Produksi perkebunan kelapa juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan petani.
Saat ini, produksi komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Lebak mencapai 31.610 ton dari lahan seluas 55.326 hektare di 28 kecamatan.
Pemerintah daerah terus mendorong agar produksi perkebunan rakyat meningkat karena permintaan pasar cukup tinggi.
Saat ini, produksi perkebunan rakyat juga menyumbang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Bahkan, penyerapan lapangan pekerjaan mencapai 98.113 orang dengan penghasilan rata-rata Rp50 ribu/hari.
"Kami berharap pengembangan perkebunan rakyat itu dapat mengatasi kemiskinan," katanya.
Baca juga: Distanbun Dorong Petani Tingkatkan Produksi Kelapa Dalam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami minta petani terus meningkatkan produksi," katanya di Lebak, Kamis.
Selama ini, produksi komoditas kelapa dalam di Kabupaten Lebak cukup besar dan menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani.
Produksi komoditas kelapa dalam itu berkembang di 28 kecamatan dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal.
Bahkan, ribuan ton per bulan komoditas kelapa dipasok keluar daerah, seperti Tangerang dan DKI Jakarta.
Mereka petani memasok kelapa dalam keluar daerah menggunakan angkutan truk diesel setelah PT Kereta Api Indonesia menghentikan menggunakan angkutan kereta api.
Saat ini, produksi komoditas kelapa surplus sehingga menyumbang pertumbuhan ekonomi daerah.
Perguliran uang hasil penjualan produk kelapa dalam itu hingga miliaran rupiah per bulan.
"Kami berharap petani mengembangkan peremajaan perkebunan kelapa karena permintaan pasar cukup bagus," katanya.
Menurut dia, pengembangan penanaman kelapa itu sangat menguntungkan karena perkebunan kelapa setiap hari berproduksi tanpa mengenal musim.
Produksi perkebunan kelapa juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan petani.
Saat ini, produksi komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Lebak mencapai 31.610 ton dari lahan seluas 55.326 hektare di 28 kecamatan.
Pemerintah daerah terus mendorong agar produksi perkebunan rakyat meningkat karena permintaan pasar cukup tinggi.
Saat ini, produksi perkebunan rakyat juga menyumbang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Bahkan, penyerapan lapangan pekerjaan mencapai 98.113 orang dengan penghasilan rata-rata Rp50 ribu/hari.
"Kami berharap pengembangan perkebunan rakyat itu dapat mengatasi kemiskinan," katanya.
Baca juga: Distanbun Dorong Petani Tingkatkan Produksi Kelapa Dalam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018