Tangerang (Antaranews Banten) - PT Siloam Internasional Hospital Tbk membukukan pendapatan operasional kotor selama tahun 2017 sebesar Rp5,8 triliun, meningkat 13,2 persen dibanding 2016 yang berasal dari 32 rumah sakit yang beroperasi di Indonesia.

Presiden Direktur PT Siloam Hospital, Ketut Budi Wijaya di Tangerang, Banten, Kamis, mengatakan pendapatan tersebut sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi yang mencapai Rp733 miliar.

"Kami telah melayani 2.207.062 pasien rawat jalan dan 185.768 pasien rawat inap serta penanganan gawat darurat 2.62.708 kasus," katanya.

Ketut mengatakan memasuki tahun 2018, pihaknya telah membangun delapan rumah sakit di antaranya di Bogor, Lubuk Linggau (Sumsel), Kelapa Dua-Tangerang dengan tujuan memperluas jaringan pelayanan medis kepada penduduk yang membutuhkan.

Pihaknya tetap fokus memperluas rumah sakit di Indonesia, di mana dalam dua bulan terakhir ini telah dikerjakan dua proyek yakni pertama di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang yang merupakan rumah sakit umum (RSU) Siloam Kelapa Dua.

RSU Siloam tersebut dengan kapasitas 200 tempat tidur yang menyediakan perawatan 24 jam bagi pasien BPJS Kesehatan.

Sedangkan proyek kedua di Tegal Rejo, Yogyakarta untuk RSU Syubbanul Wathon (RSUWS) dengan kapasitas 180 tempat tidur.

"Ini merupakan kemitraan pertama Siloam dan Lippo Grup dengan Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU)," kata Ketut usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Menurut dia, pembangunan rumah sakit tersebut bertujuan menyediakan perawatan kesehatan dengan kualitas internasional kepada masyarakat.

RS Siloam merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk mengelola 32 RS yang tersebar pada 23 kota seluruh Indonesia dan lebih dari 55.300 operasi setiap tahun.

Seluruh RS tersebut memiliki 6.500 tempat tidur, didukung 2.700 dokter spesialis dan dokter umum serta 9.800 perawat.

Namun Ketut membantah RS Siloam kurang peduli terhadap kesehatan penduduk setempat. Pihaknya telah membangun puskesmas yang lokasinya bersebelahan dengan RS Siloam Karawaci, dikelola sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Pemkab Tangerang.

Puskesmas itu menampung 100 persen peserta BPJS dan diprioritaskan untuk penduduk Tangerang yang membutuhkan bantuan medis.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018