Lebak (ANTARA News Banten) - Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan budi daya buah labu kuning atau walu guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami dan anggota petani lainnya mengembangkan buah labu kuning karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Dudung (55) seorang petani Kanaga Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Minggu.

Produksi labu kuning hasil pengembangan petani sudah dipasarkan pada kegiatan hari bebas kendaraan di Alun-Alun Rangkasbitung.

Saat ini, dirinya memasarkan labu kuning itu habis terjual.

Mereka para pembeli labu kuning untuk dikonsumsi makanan yang menyehatkan setelah berolahraga bersama anggota keluarga.

Petani mengembangkan budi daya tanaman labu kuning sangat menguntungkan karena diburu pembeli.

Selama ini, produksinya labu kuning relatif kecil sehingga merasa kewalahan melayani konsumen.

"Kami hari ini menjual labu kuning sekitar 200 buah dengan harga Rp15.000/buah," katanya.

Ketua Kelompok Tani Sukamulya Desa Citeras Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Arsad (45) mengatakan dirinya mengembangkan buah labu kuning kali pertama sehingga dapat mendongkrak peningkatan ekonomi petani karena permintaan pasar cukup bagus.

Baca juga: Sayuran Solusi Bagi Swasembada Pangan

Selama ini, petani di sini hanya mengandalkan hasil pertanian padi, padahal budi daya buah labu kuning sangat menguntungkan.

"Kami berharap pertanian labu kuning ke depan menjadikan sentra sehingga bisa memasok ke luar daerah," katanya.

Menurut dia, pengembangan budi daya pertanian labu kuning bisa ditanam di lahan darat juga areal persawahan.

Produksi buah labu kuning bisa menghasilkan pendapatan ekonomi selama tiga bulan setelah tanam.

Kelebihan buah labu kuning itu tidak menggunakan pasokan air banyak dibandingakan padi sawah.

"Saya kira musim kemarau budi daya labu kuning bisa ditanam," katanya menjelaskan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan bahwa seluruh kelompok tani agar mengembangkan budi daya pertanian hortikultura, seperti labu kuning, melon, semangka, pepaya dan buah-buahan lainnya.

Selama ini, produksi pertanian hortikultura cenderung meningkat, terlebih beberapa komoditas impor sudah dihentikan pemerintah.

"Kami mendorong petani terus mengembangkan budi daya tanaman labu kuning guna meningkatkan pendapatan ekonomi warga setempat," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018