Lebak (ANTARA News Banten) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Banten menyatakan hingga kini belum ditemukan serangan hama wereng batang cokelat (WBC).

Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Distabun Kabupaten Lebak Itan Oktarianto saat dihubungi di Lebak, Selasa, mengatakan pihaknya sejauh ini belum menemukan adanya serangan hama yang menyerang tanaman padi.

Diperkirakan angka tanam padi sekitar 8.000 hektare tanam Januari-Pebruari 2018.

Saat ini, tanaman padi tumbuh subur dan hijau sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.

Kemungkinan besar angka tanam padi itu bisa menghasilkan produksi pangan tanpa serangan hama, mengingat para petani melaksanakan tanam serentak sehingga tahan serangan hama WBC.

"Kami tidak henti-hentinya mengajak petani agar melaksanakan gerakan tanam serentak," katanya lagi.

Menurut Itan, pihaknya optimistis Kabupaten Lebak mampu swasembada beras dan bisa menyumbangkan kedaulatan pangan nasional.

Selain itu, pendapatan ekonomi petani akan meningkat sehingga kehidupan mereka lebih sejahtera.

Apalagi, saat ini harga beras dan gabah di tingkat penampung cukup bagus dan menguntungkan.

Saat ini, harga beras di atas Rp8.500/kg dan gabah kering giling Rp5.500/kg.

"Kami terus meningkatkan pencegahan hama WBC, agar pertanian bisa menghasilkan produksi pangan," ujarnya lagi.

Ia menyebutkan, sebagian besar petani Kabupaten Lebak sudah menerapkan teknologi dengan menggunakan benih unggul dan pupuk berimbang serta terpenuhi sarana produksi dan alat mesin pertanian (alsintan).

Penerapan teknologi itu tentu sangat membantu pencegahan hama belalang maupun penyakit organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Kami yakin Lebak tahun ini surplus pangan," katanya lagi.

Sejumlah petani Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mengaku tanaman padi usia tanam 45 hari tumbuh subur dan hijau tanpa serangan hama.

"Kami memperkirakan tanaman padi memasuki panen awal Mei 2018," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018