Ditpolairud Polda Banten mengevakuasi enam nelayan meninggal dan satu korban kritis dari Kapal KM Sri Mariana yang menepi di Pulau Tempurung, Perairan Merak, Banten, Minggu.
Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto di Serang, Minggu mengatakan pihaknya mendapat informasj pada pukul 00.30 WIB bahwa di atas Kapal KM Sri Mariana terdapat enam mayat, dan satu orang dalam keadaan kritis.
Selain itu terdapat delapan penumpang kapal yang mendapat penanganan medis, kemudian personel Ditpolairud bergerak cepat untuk melakukan patroli dan memeriksa Kapal tersebut.
"Selanjutnya pada pukul 05.30 WIB pada koordinat 05°52'374" S - 106°58'453" E didapati sesuai informasi awal, kemudian kapal tangkap ikan tersebut disandarkan di KMB Pelangi di perairan Pulorida," ujar Yunus.
Baca juga: Tim SAR Banten temukan warga Jakarta meninggal terseret ombak
Baca juga: Tim SAR Banten temukan warga Jakarta meninggal terseret ombak
Jasad para korban dievakuasi dengan menggunakan kantong mayat, selanjutnya enam nelayan wafat dibawa ke RS Drajat Prawira Serang, sedangkan sembilan orang lainnya dalam keadaan sakit salah satunya kritis dievakuasi ke RS Krakatau Steel.
Korban meninggal dunia yakni Abdul mujani, Handayana alias Rohmat, Agung, Irfan, Agung Prasetyo, Irvan Septian alias Rifki.
Sementara nelayan yang sakit yakni Rasmen, Slamet Puryanto, Anam Suryana, Winarto, Khaerul Ikhwan, Akmal Maulana, Dian Mulyadi, Dedi, Edi Zaenudin.
Yunus mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian para nelayan tersebut.
“Penyebab kematian dan sakit yang diderita korban masih menunggu hasil pemeriksaan visum dan otopsi,” ujarnya.
Baca juga: TNI tanam seribu mangrove di pesisir Pantai Kasemen Kota Serang
Baca juga: TNI tanam seribu mangrove di pesisir Pantai Kasemen Kota Serang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024