Jakarta (Antara News) - Siapa mengira sayuran seperti bayam, kangkung, paria, kacang panjang, caisim, pakcoy, bahkan semangka dan melon ternyata dipasok dari wilayah di pinggir Jakarta, salah satunya berlokasi di Teluk Naga, bagian belakang dari Bandara Soekarno Hatta.

Apabila anda sedang berkendara di belakang Bandara Soekarno Hatta maka disepanjang jalan akan ditemui berbagai lahan pertanian tidak hanya padi, tetapi juga sejumlah produk sayuran yang memang tumbuh subur di kawasan ini.

Lahan pertanian tumbuh subur di kawasan ini karena memang masih terdapat irigasi teknis yang mampu mengairi lahan pertanian dalam jumlah ribuan hektare sehingga menjadi sangat wajar apabila hasilnya dikirim untuk pasar modern (supermarket) dan pasar tradisional termasuk untuk wilayah Jakarta.

Sebagian dari petani itu menyewa lahan dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta, akan tetapi kehadiran para petani tersebut tidaklah permanen, sewaktu-waktu apabila ada perluasan maka mereka harus siap untuk pindah.

Salah satu petani yang terbilang sukses di kawasan tersebut adalah Suratman, apabila sebelumnya hanya bertani sayuran daun seperti kangkung dan bayam, maka saat ini dia berhasil mengembangkan melon atau termasuk sayuran buah.

Bagi petani untuk bertanam melon bukanlah hal yang mudah, kalau berdasarkan keahliannya untuk petani pemula biasanya bertanam sayuran daun, sedangkan yang sudah memiliki "jam terbang" biasanya lebih berani untuk bertanam melon, semangka, tomat, bawang, dan lain sebagainya.

Suratman yang juga menjabat sebagai ketua kelompok tani di kawasan Teluk Naga mengatakan untuk penjualan tidak ada kendala karena setiap panen tinggal dikirim ke pasar tradisional dan pasar modern. Bahkan dirinya telah mengantongi kontrak dengan salah satu jaringan supermarket besar di Jakarta untuk memasok berbagai komoditas sayuran.

Dengan menggunakan varietas Alisha F1 tahan virus Suratman beserta rekan-rekan sesama petani berhasil mengembangkan melon yang memiliki kulit kuning polos dengan produksi berkisar 49-54 ton per hektare.

Melon kuning Alisha memang sedang tren di kalangan petani  selain daging buahnya renyah, rasanya sangat manis mencapai 17 brix, serta harga di pasar juga tinggi. Melon ini lebih digemari masyarakat sehingga bagi petani memiliki nilai ekonomis yang juga tinggi.

Sebagian besar petani melon di Teluk Naga menanam melon Alisha dan Stella. Alasannya keduanya mudah untuk perawatan serta penyerapan di pasarnya sangat tinggi.

Menurut Suratman banyak faktor yang harus diperhatikan petani selama proses budi daya. Mulai dari pemilihan waktu tanam, faktor iklim dan cuaca, pengolahan lahan hingga antisipasi terhadap serangan hama dan penyakit.

Salah satu serangan penyakit yang menakutkan petani adalah serangan virus gemini. Virus yang dibawa oleh serangga kutu kebul (Bemisia tabaci) sangat mudah menular dan merusak tanaman hingga gagal panen dan tidak dapat berproduksi sama sekali.

    
Hasil Riset Tahunan

Benih melon Alisha F1 dan Stella F1 merupakan varietas unggul tahan terhadap virus gemini dan berproduksi tinggi meski di musim kemarau, merupakan pengembangan dari hasil riset bertahun-tahun PT East West Seed Indonesia (Ewindo) produsen benih nasional yang memang dikhususkan bagi petani di Indonesia.

Hal ini juga dibenarkan Sales and Marketing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo), Afrizal Gindow yang mengatakan, perusahaan terus mengembangkan benih berkualitas di Indonesia untuk membantu para petani. Termasuk melihat kebutuhan petani di kawasan Teluk Naga wilayah Kabupaten Tangerang.

Melalui tahapan pengenalan, edukasi, serta uji coba melalui tenaga penyuluh lapangan  pada akhirnya berhasil melaksanakan beberapa kali panen melon jenis ini tanpa khawatir gagal akibat penyakit maupun cuaca.

Menurut Afrizal, selain bertujuan untuk mendorong produktivitas petani melon, upaya menemukan varietas tahan virus gemini ini juga didasari keprihatinan atas terbatasnya jumlah petani melon yang disebabkan tingginya risiko bertanam melon akibat serangan virus.

Teknik pendampingan melalui petugas penyuluh lapangan selama proses budi daya kepada petani diharapkan dapat mengurangi kemungkinan risiko gagal panen.

Upaya penelitian, program alih teknologi dan pendampingan yang dilakukan secara berkelanjutan seharusnya menjadi contoh untuk pengembangan pertanian di Indonesia, apabila berkeinginan ketahanan pangan ini, khususnya untuk hortikultura dapat tercapai.

Lebih penting lagi sistem pertanian terintegrasi semacam itu akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sehingga lahan-lahan pertanian terutama di wilayah pesisir Jakarta dapat terselamatkan, serta masih menjadi lumbung pangan bagi Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Pengembangan lahan pertanian potensial tidak sekadar menyiapkan benih berkualitas akan tetapi juga harus mendapat dukungan inovasi agar tanaman tersebut nantinya tahan terhadap serangan penyakit.

Virus gemini yang menyerang melon biasanya dalam waktu 40 hari daun akan menguning serta tanaman yang diserang tidak akan menghasilkan buah, dengan varietas baru ini tanaman melon tahan terhadap virus gemini.

Bagi Suratman dan rekan-rekannya sesama petani melon termasuk sudah 'expert' karena berhasil mengembangkan melon, sedangkan untuk pemula biasanya bertani sayuran daun seperti kangkung, bayam, chaisim. Sedangkan expert harus bisa menanam melon, timun, lebih tinggi lagi harus bisa bertanam tomat, bawang, dan cabai.

Lokasi Teluk Naga memang merupakan lahan pertanian potensial yang mendapat dukungan irigasi teknis yang sebelumnya  dibangun dari pinjaman luar negeri serta nilainya sangat mahal, sehingga seharusnya lahan-lahan pertanian di Teluk Naga terus dipertahankan sampai saat ini, jangan dibiarkan beralih fungsi atau bahkan terbengkalai (lahan tidur).

Berbagai komodit sayuran dan produk hortikultura lainnya yang banyak dikonsumsi warga Jakarta sebagian besar dipasok dari lahan pertanian di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang bukanlah dari Jawa Barat. Sehingga apa yang diaksanakan Ewindo bersama petani di Teluk Naga seharusnya diberikan dukungan.

Beberapa pemerintah daerah di Provinsi Banten ada yang tidak memiliki lahan pertanian lagi seperti Pemkot Tangerang Selatan secara rencana tata ruang wilayah tidak memiliki lahan pertanian karena irigasi teknis sudah tidak ada lagi. Padahal seharusnya semua pemerintah kabupaten/ kota memiliki lahan pertanian sebagai syarat swasembada pangan.

Memang tersedia lahan di kawasan Puspiptek Kota Tangerang Selatan dengan luasan 50 hektar namun belum mendapat dukungan irigasi teknis, namun melalui kerja sama pemerintah-swasta-petani tidak tertutup kemungkinan lahan tersebut dapat dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan.

Pengendalian rencana tata ruang wilayah menjadi pekerjaan yang sangat berat bagi pemerintah daerah. Petani harus diberikan jaminan kesejahteraan agar saluran irigasi yang dibangun dengan biaya tinggi itu tidak sia-sia karena berubah menjadi kawasan industri maupun perumahan.

Swasembada pangan harus menjadi orientasi ke depan pemerintah daerah di Provinsi Banten serta menjadi program unggulan. Tanpa adanya dukungan di sektor ini akan membuat tingginya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar termasuk impor.

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) didirikan pada tahun 1990,  merupakan produsen benih sayuran terbesar di Indonesia. Perusahaan ini dalam literatur bisnisnya memiliki misi untuk menyediakan benih berkualitas tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperbesar konsumsi sayuran.

Masih dari literatur bisnis, sampai dengan 2017 perusahaan ini telah bermitra dengan sekitar 12.500 petani produksi benih yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, dan kurang lebih 62.500 tenaga kerja polinator yang bekerja pada petani produksi.

Selain itu Ewindo juga membina lebih dari 10 juta petani komersial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Perusahan ini telah menghasilkan lebih dari 150 varietas benih unggul yang diterima dengan baik oleh pasar dan konsumen, selain mengantongi sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, juga sudah mendapatkan ISO 9001:2008 dan akreditasi dari International Seed Testing Association.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017