Depok (Antara News) - Direktur Utama PT Menara Depok Square (MDS), Alwi Bagir Mulachela optimistis Mall Pesona Square yang saat ini telah menyelesaikan pekerjaan atap bangunan bakal ramai dikunjungi mengingat daya beli masyarkat Jabodetabek masih tinggi.

"Target kami Mei 2008 sudah beroperasi bertepatan dengan datangnya bulan puasa, Desember 2017 sudah memasuki tahap finishing (penyelesaian akhir)," kata Alwi di Depok, Kamis, usai prosesi topping off Mall Pesona Square.

Alwi mengatakan, sejauh ini areal komersial di Mall Pesona Square sudah terisi 98 persen, di dalamnya terdapat 10 brand besar diantaranya Centro, Cinema XXI, Hypermart, H&M, Amazone Family Entertainment, Gold's Gym, Best Denki, Food Avenue.

"Mall Pesona Square mendapat sambutan positif dari tenant, oleh karenanya kami harus menjaga komitmen progress pembangunan dan finishing, diharapkan Desember 2017 sudah dapat serah terima dengan tenant," kata Alwi.

MPS didesain bagi segmen menengah atas menempati areal seluas 42.000 meter persegi dengan nilai investasi Rp1 triliun. Bangunan lima lantai ini nantinya akan terhubung langsung dengan apartemen dan perkantoran dalam kompleks Pesona City menggunakan jalan layang, yang saat ini tengah tahap konstruksi, kata Direktur Pemasaran MDS, Muchsin Alatas.

Muchsin berharap MPS menyedot 4.000 pengunjung setiap hari mengantisipasi hal tersebut telah disiapkan lahan parkir berkapasitas 1.500 kendaraan.

Muchsin optimistis MPS dapat menyedot pengunjung sesuai target mengingat sejauh ini baru ada satu mall yang setara, itupun pengunjungnya sudah melebihi kapasitas setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur. Salah satu yang diharapkan menjadi daya tarik MPS adalah disediakannya ballroom berkapasitas 1.000 orang untuk berbagai event menarik.

"Kami mempercayakan Cushman&Wakefield Indonesia sebagai operator MPS termasuk dalam hal ini mencari tenant untuk mengisi ruang komersial.

Executive Director Cushman&Wakefiled Indonesia, Lini Djafar melihat lokasi dari MPS yang hanya berjarak 300 meter dari gerbang keluar tol Cijago (Cinere-Jagorawi) akan menjadi keunggulan tersendiri untuk menjaring pengunjung.

Lini juga mengatakan, konsep mall saat ini juga berubah tidak sekedar sebagai tempat berbelanja barang kebutuhan tetapi juga menyediakan tempat berkumpul untuk itu tempat makan dan minum (food and beverage) serta tempat hiburan keluarga dengan tema mengikuti gaya hidup "kekinian".

"Menghabiskan waktu libur bersama keluarga lebih sering dipergunakan untuk bejalan-jalan ke mal atau sering juga dipergunakan untuk tempat pertemuan (meeting point) relasi, teman, maupun mitra bisnis," kata Lini.

Bagi Lini maraknya toko virtual (e-commerce) bukanlah menjadi ancaman bagi ritel tradisional, masih banyak produk yang tidak dapat dibeli secara online seperti produk elektronika, produk fashion, dan masih banyak lainnya dimana pembeli ingin mencobanya terlebih dahulu.

Lini mengatakan, mengacu kepada data tingkat hunian ruang ritel di wilayah penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 persen pada semester II 2017, dibanding semester sebelumnya. Sedangkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 3,2 persen dengan tingkat hunian rata-rata 84,3 persen.

Berbeda dengan tingkat hunian sektor ritel di Jakarta yang belum mengalami pertumbuhan atau minus 0,7 persen dengan tingkat hunian 84,4 persen, naumun kalau dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya naik 0,5 persen, jelas Lini.

Alwi pada kesempatan tersebut juga menjanjikan untuk menyiapkan kejutan saat pembukaan dalam upaya menyedot pengunjung termasuk menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meramaikan mall nantinya.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017