PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten terus meningkatkan aksi nyata pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) selaras dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Hal tersebut salah satunya melalui Program Kawasan Batik di Kelurahan Cibeber, Kota Cilegon, Banten, dimana PLN membantu kelompok wanita untuk berdaya memproduksi batik melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis menyatakan bahwa program ini merupakan upaya berkelanjutan yang telah dimulai sejak tahun 2023 dan mendapat antusias tinggi dari masyarakat sekitar.
“Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau "Sustainable Development Goals" (SDGs), program TJSL PLN Peduli di Kawasan Batik ini telah berhasil mengadakan berbagai pelatihan dan menyediakan fasilitas yang mendukung perkembangan industri batik di wilayah tersebut. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat dalam mengembangkan potensi batik lokal,” kata Abdul Mukhlis dalam keterangannya.
Baca juga: Menteri BUMN pastikan peringatan HUT RI di IKN gunakan listrik hijau
Berbagai pelatihan telah dilaksanakan, termasuk pelatihan di Kawasan Batik dengan motif Batik Smoke. Motif ini dibuat dengan teknik cap dan pewarnaan celup yang menciptakan efek warna batik berkesan seperti berasap ("smoke"). Produk yang dihasilkan dari motif ini di antaranya adalah daster. Selain itu, ada juga pelatihan pembuatan pola batik ikat celup atau yang dikenal dengan Batik Shibori yang akan dihasilkan dalam bentuk produk seperti sarung bantal, taplak meja, dan jilbab.
Lebih lanjut Abdul Mukhlis menjelaskan tak hanya para wanita yang mendapatkan pelatihan di Kawasan Batik ini namun PLN UID Banten juga melibatkan kelompok difabel untuk ikut mendapatkan keterampilan membuat batik tulis dan cap.
“Kawasan Batik ini diharapkan dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis budaya lokal. Dengan keterampilan yang telah diperoleh masyarakat dapat memproduksi batik berkualitas yang memiliki nilai jual tinggi,” ujar Abdul Mukhlis.
Selain pelatihan dan pembinaan, PLN UID Banten juga memberikan bantuan berupa peralatan penunjang untuk membatik dan juga menambah alat cap motif. Alat cap ini dirancang khusus untuk menjadi motif unggulan di setiap kawasan batik di Kelurahan Cibeber, Kota Cilegon. Diharapkan dengan adanya motif unggulan ini setiap kawasan batik dapat memiliki identitas dan daya tarik tersendiri yang membedakannya dari kawasan lain.
Baca juga: Menteri BUMN apresiasi gerak cepat PLN hadirkan energi bersih di IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Hal tersebut salah satunya melalui Program Kawasan Batik di Kelurahan Cibeber, Kota Cilegon, Banten, dimana PLN membantu kelompok wanita untuk berdaya memproduksi batik melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis menyatakan bahwa program ini merupakan upaya berkelanjutan yang telah dimulai sejak tahun 2023 dan mendapat antusias tinggi dari masyarakat sekitar.
“Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau "Sustainable Development Goals" (SDGs), program TJSL PLN Peduli di Kawasan Batik ini telah berhasil mengadakan berbagai pelatihan dan menyediakan fasilitas yang mendukung perkembangan industri batik di wilayah tersebut. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat dalam mengembangkan potensi batik lokal,” kata Abdul Mukhlis dalam keterangannya.
Baca juga: Menteri BUMN pastikan peringatan HUT RI di IKN gunakan listrik hijau
Berbagai pelatihan telah dilaksanakan, termasuk pelatihan di Kawasan Batik dengan motif Batik Smoke. Motif ini dibuat dengan teknik cap dan pewarnaan celup yang menciptakan efek warna batik berkesan seperti berasap ("smoke"). Produk yang dihasilkan dari motif ini di antaranya adalah daster. Selain itu, ada juga pelatihan pembuatan pola batik ikat celup atau yang dikenal dengan Batik Shibori yang akan dihasilkan dalam bentuk produk seperti sarung bantal, taplak meja, dan jilbab.
Lebih lanjut Abdul Mukhlis menjelaskan tak hanya para wanita yang mendapatkan pelatihan di Kawasan Batik ini namun PLN UID Banten juga melibatkan kelompok difabel untuk ikut mendapatkan keterampilan membuat batik tulis dan cap.
“Kawasan Batik ini diharapkan dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis budaya lokal. Dengan keterampilan yang telah diperoleh masyarakat dapat memproduksi batik berkualitas yang memiliki nilai jual tinggi,” ujar Abdul Mukhlis.
Selain pelatihan dan pembinaan, PLN UID Banten juga memberikan bantuan berupa peralatan penunjang untuk membatik dan juga menambah alat cap motif. Alat cap ini dirancang khusus untuk menjadi motif unggulan di setiap kawasan batik di Kelurahan Cibeber, Kota Cilegon. Diharapkan dengan adanya motif unggulan ini setiap kawasan batik dapat memiliki identitas dan daya tarik tersendiri yang membedakannya dari kawasan lain.
Baca juga: Menteri BUMN apresiasi gerak cepat PLN hadirkan energi bersih di IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024