Surabaya (Antara News) - Terinspirasi hotel kapsul di Jepang yang tengah populer di kalangan wisatawan, PT Intiwhiz International anak usaha PT Intiland Development Tbk yang bergerak dibidang manajemen hotel mengembangkan hotel serupa di dua lokasi wisata.

"Hotel kapsul cocok bagi wisatawan yang lebih banyak menjalankan aktivitas di luar dengan jangka waktu menginap tidak terlalu lama," kata General Manager Grand Whiz Hotel Trawas Mojokerto, Danny Budiman di Trawas Mojokerto, Jumat.

Danny mengatakan, meskipun hotel kapsul masih dalam tahap uji coba ternyata minat untuk menginap terus mengalami kenaikan dari kalangan perusahaan, universitas, dan siswa sekolah salah satu pertimbangannya harganya yang terjangkau hanya Rp250.000 sudah termasuk makan pagi dan kopi/ teh sore hari.

Danny mengatakan, meskipun dalam satu komplek dengan Grand Whiz Hotel Trawas bintang empat, untuk hotel kapsul sebenarnya merupakan hotel bintang 1.

Berlokasi di objek wisata Trawas, penginapan-penginapan di kawasan ini tidak pernah sepi pengunjung bahkan menurut Dhany pihaknya menyasar pasar MICE dalam artian banyak perusahaan, universitas, dan sekolah yang memiliki kegiatan outing maupun rapat yang selama ini menjadi target pasar.

Danny mengatakan saat ini di Indonesia sudah ada beberapa daerah yang menawarkan hotel kapsul seperti di Semarang dengan tarif Rp75.000 dan Surabaya Rp95.000, namun tidak dibekali teknologi tinggi seperti yang kami kembangkan mengadopsi dari China.

"Kami sudah lihat hotel tersebut menggunaka gypsum dan tutupnya menggunakan tirai, berbeda dengan milik kami yang menggunakan satu kartu akses, serta di dalamnya sudah dilengkapi dengan pendingin, televisi, dan perlengkapan layaknya hotel yang dapat disesuaikan," ujar dia.

Sedangkan CEO PT Intiwhiz International, Mudjianto Soesilo mengatakan, setelah Trawas, hotel kapsul juga akan dikembankan di Whiz Hotel Bromo, hanya saja kapasitasnya lebih sedikit hanya 80 unit, sedangkan di Trawas 100 unit.

Mudjianto mengatakan, penempatan hotel kapsul ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang biaanya datang sore hari, tetapi dini hari sudah berpergian untuk berwisata seperti di Bromo, serta siang hari sudah check out.

Hotel kapsul biasanya tidak cocok bagi penderita takut ruang sempit atau claustrophobia, sehingga setiap tamu yang menginap biasanya akan ditanyakan apakah memiliki riwayat tersebut, disamping itu ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi yang tidak terdapat di hotel biasa.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017