Pemerintah Kabupaten Serang Banten komitmen menjaga kelestarian alam atas amanat yang diberikan oleh warga suku Badui saat kegiatan Seba (persembahan) Badui di Pendopo Bupati Serang, Minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Nanang Supriatna di Serang Minggu, mengaku bersyukur Seba Badui bisa kembali dilaksanakan rutin setiap tahun, di mana pada tahun ini sebanyak 1.500 warga Badui telah mengikuti kegiatan Seba Badui untuk menemui Bapa Gede atau penjabat gubernur Banten dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
"Hari ini mereka akan pulang ke Kanekes dan datang ke Pendopo Bupati Serang untuk bertemu Ibu Gede Ibu Ratu Tatu Chasanah, saya mewakili beliau menyambut kedatangan para dulur-dulur dari Kanekes," katanya.
Baca juga: Ribuan masyarakat Badui laksanakan ritual Seba di Gedung Negara Serang
Baca juga: Ribuan masyarakat Badui laksanakan ritual Seba di Gedung Negara Serang
Nanang menjelaskan, masyarakat Badui melalui Kepala Desa Kanekes Saija yang merupakan Jaro Pemerintah Masyarakat Adat Badui menitipkan pesan kepada Ibu Gede Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Pemkab Serang dan seluruh masyarakat Kabupaten Serang dan umumnya Banten untuk bisa menjaga alam sekitarnya.
"Artinya mereka menitipkan bahwa alam mereka itu, hutannya, gunungnya, airnya jangan sampai dirusak, termasuk juga kebudayaannya," katanya.
Menurut Nanang, atas pesan tersebut memberikan hal yang positif bagi masyarakat Banten untuk bersama-sama dilaksanakan guna menjaga keserasian, harmonisasi alam dengan baik di wilayah Kabupaten Serang, Lebak, Pandegang, Tangerang, dan seluruh wilayah Banten.
Baca juga: Warga Badui jalani pemeriksaan kesehatan gratis di Seba Badui
Baca juga: Warga Badui jalani pemeriksaan kesehatan gratis di Seba Badui
Ia berharap, Seba Badui bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk selalu mengingatkan hubungan silaturahim, bahwa budaya Banten sangat luar biasa.
”Adat Badui itu sungguh luar biasa budayanya, Kabupaten Serang juga banyak budayanya yang terus dikembangkan oleh ibu Ratu Tatu Chasanah, termasuk baju adat kaserangan dan ikat kepala kaserangan yang kami kenakan,” katanya.
Sedangkan suku Badui merupakan adat turun menurun, sehingga perlu bersama-sama berkolaborasi bahwa Banten kaya akan budaya.
”Kita juga sama-sama sepakat, komitmen untuk bisa menjaga alam sekitar dengan baik. Alam harus terus di jaga kelestariannya juga budayanya terus dilestarikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kanekes Saija mengatakan, pada Seba tahun ini sebanyak 1.500 masyarakat adat Badui datang dari Kanekes. Sedangkan yang datang ke Pendopo Bupati Serang sekitar 500 orang.
"Terima kasih atas sambutannya. Mudah-mudahan kita semua bisa terus menjaga alam,” katanya.
Baca juga: Tradisi Seba Badui masuk 110 event terpilih program KEN 2024
Baca juga: Tradisi Seba Badui masuk 110 event terpilih program KEN 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024