Team WRT harus menghadapi kenyataan sangat pahit justru saat mereka berlaga di kendang sendiri setelah dua mobil mereka ditabrak bukan karena kesalahan sendiri dan mirisnya, keduanya sedang dalam posisi lomba yang bagus.
Team WRT memang sedang bergairah menyusul kemenangan dan posisi runner-up di Imola, Italia, pada putaran kedua FIA World Endurance Championship (WEC) bulan lalu. Sapu bersih di kelas LMGT3 itu sangat bernilai mengingat itu adalah kemenangan pertama BMW di semua kelas di ajang FIA WEC sejak 2012.
Tibalah mereka di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, yang merupakan rumah mereka. Mobil nomor 46 start dari posisi 2, sementara mobil nomor 31 di P12. Kedua mobil naik satu posisi akibat penalti tim United Autosports 95. Selama balapan posisi tak jauh dari posisi masing-masing.
Baca juga: Sean Gelael dkk juarai putaran dua FIA WEC di Imola Italia
Insiden pertama menimpa mobil nomor 46. Pembalap Oman, Ahmad Al Harty sedang ada di balik kemudi. Di belakang dia ada dua mobil Hypercar yang sedang bertarung, yang salah satunya sayangnya justru dari tim BMW Hypercar sendiri yang dikendarai Rene Rast.
Rast yang mengendarai BMW nomor 20 menabrak mobil JOTA 38 yang digeber Philip Hanson. Kontak dua mobil Hypercar ini punya efek lanjutan, karena Hanson lalu menabrak Ahmad. Kedua mobil dan pembalap itu pun terhenti seketika. Safety Car hadir untuk menetralisir lomba, di mana terjadi perbaikan pagar pengaman hingga hampir satu jam lebih.
Setelah balapan dilanjutkan, Sean Gelael yang kemudian mengambil alih kemudi WRT 31 dari Darren Leung, langsung merangsek ke P7, lalu P6, dan bahkan P5. Pembalap berganti ke Augusto Farfus dan posisi lomba masih pada kisaran itu.
Ketika setir kembali berganti ke Sean, dia menyusul Erwan Bastard (D’Station Racing 777) di Tikungan La Source untuk merebut P4 dan setelah itu berpeluang kembali naik podium. Namun, hal tak terduga dan mirip dengan kejadian yang dialami Ahmad terjadi tak lama berselang.
Baca juga: Sean Gelael finis keenam di balapan ketahanan Qatar dengan ban aus
Earl Bamber (Cadillac Racing 2) sedang berusaha melewati Neel Jani (Proton Competition 99) untuk masuk Top 5 di kelas Hypercar. Drama di Kemmel Straight itu menyajikan momen di mana Bamber salah mengantisipasi jarak saat berkecepatan tinggi. Pertama, pebalap asal Selandia Baru itu menyundul Jani dan lalu karena ruang gerak yang sempit dia menabrak Sean sehingga keduanya menghantam tembok yang berseberangan. Lomba langsung dihentikan (Red Flag).
Mobil Bamber dan Sean rusak parah dan keduanya berhenti dari balapan. Bagi Sean dan WRT 31 tentu ini sangat disayangkan mengingat mereka sangat berpeluang meraih hasil bagus, walau sebelumnya harus start dari luar 10 Besar dan juga terkendala tambahan beban 25 kg terkait regulasi BoP (Balance of Performance).
Pasca-kecelakaan, Sean mengatakan: “Ada dua mobil Hypercar sedang berebut posisi dan saya ada di antara mereka. Salah satu dari mereka salah melakukan antisipasi dan efeknya adalah besar. Semua orang bisa melihat dan menilai sendiri seperti apa kejadiannya. Setiap kecelakaan tidak bisa dianggap remeh. Sebagian ada yang menganggapnya racing incident biasa, tapi sebagian lagi sesungguhnya bisa dihindari. Selain itu, selalu ada sikap respek pada dua kategori balapan dan respek di antara para pembalap sendiri. Sebagian bagus melakukannya dan yang kita lihat hari ini kurang bagus. Kondisi saya sendiri alhamdulillah baik-baik saja setelah kecelakaan itu. Terima kasih atas doa semuanya.” kata Sean dalam keterangan resminya.
Baca juga: Sean Gelael bertekad tingkatkan capaian di FIA WEC 2024
Team WRT memberikan keterangan dalam Instagram mereka dengan isi: “Mobil 31 sedang dalam posisi bagus untuk finis di podium dan Sean ditabrak dan terpaksa berhenti dari balapan bukan karena salah dia. Yang terpenting adalah dia baik-baik saja.”
Setelah bekas kecelakaan dibersihkan dan pagar pengaman diperbaiki, lomba 6 Hours of Spa-Francorchamps pada Sabtu (11/5) itu dilanjutkan, di mana tim Manthey Ema 91 memenangi kelas LMGT3 dan Hertz Team JOTA 12 menguasai kelas Hypercar.
Race berikut adalah balapan paling dinanti dari semua kalender FIA WEC, 24 Hours of Le Mans pada 15-16 Juni. Lomba sehari penuh itu akan disiarkan langsung KUY Entertainment dan www.sean-gelael.com dan merupakan persembahan dari Pertamax Turbo sebagai Global Partner Team WRT, juga KFC, Bank Mandiri, Telkomsel, dan MIND ID.
Baca juga: Sean Gelael dan Tim Century catatkan hasil fantastis di Dubai 24 Jam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Team WRT memang sedang bergairah menyusul kemenangan dan posisi runner-up di Imola, Italia, pada putaran kedua FIA World Endurance Championship (WEC) bulan lalu. Sapu bersih di kelas LMGT3 itu sangat bernilai mengingat itu adalah kemenangan pertama BMW di semua kelas di ajang FIA WEC sejak 2012.
Tibalah mereka di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, yang merupakan rumah mereka. Mobil nomor 46 start dari posisi 2, sementara mobil nomor 31 di P12. Kedua mobil naik satu posisi akibat penalti tim United Autosports 95. Selama balapan posisi tak jauh dari posisi masing-masing.
Baca juga: Sean Gelael dkk juarai putaran dua FIA WEC di Imola Italia
Insiden pertama menimpa mobil nomor 46. Pembalap Oman, Ahmad Al Harty sedang ada di balik kemudi. Di belakang dia ada dua mobil Hypercar yang sedang bertarung, yang salah satunya sayangnya justru dari tim BMW Hypercar sendiri yang dikendarai Rene Rast.
Rast yang mengendarai BMW nomor 20 menabrak mobil JOTA 38 yang digeber Philip Hanson. Kontak dua mobil Hypercar ini punya efek lanjutan, karena Hanson lalu menabrak Ahmad. Kedua mobil dan pembalap itu pun terhenti seketika. Safety Car hadir untuk menetralisir lomba, di mana terjadi perbaikan pagar pengaman hingga hampir satu jam lebih.
Setelah balapan dilanjutkan, Sean Gelael yang kemudian mengambil alih kemudi WRT 31 dari Darren Leung, langsung merangsek ke P7, lalu P6, dan bahkan P5. Pembalap berganti ke Augusto Farfus dan posisi lomba masih pada kisaran itu.
Ketika setir kembali berganti ke Sean, dia menyusul Erwan Bastard (D’Station Racing 777) di Tikungan La Source untuk merebut P4 dan setelah itu berpeluang kembali naik podium. Namun, hal tak terduga dan mirip dengan kejadian yang dialami Ahmad terjadi tak lama berselang.
Baca juga: Sean Gelael finis keenam di balapan ketahanan Qatar dengan ban aus
Earl Bamber (Cadillac Racing 2) sedang berusaha melewati Neel Jani (Proton Competition 99) untuk masuk Top 5 di kelas Hypercar. Drama di Kemmel Straight itu menyajikan momen di mana Bamber salah mengantisipasi jarak saat berkecepatan tinggi. Pertama, pebalap asal Selandia Baru itu menyundul Jani dan lalu karena ruang gerak yang sempit dia menabrak Sean sehingga keduanya menghantam tembok yang berseberangan. Lomba langsung dihentikan (Red Flag).
Mobil Bamber dan Sean rusak parah dan keduanya berhenti dari balapan. Bagi Sean dan WRT 31 tentu ini sangat disayangkan mengingat mereka sangat berpeluang meraih hasil bagus, walau sebelumnya harus start dari luar 10 Besar dan juga terkendala tambahan beban 25 kg terkait regulasi BoP (Balance of Performance).
Pasca-kecelakaan, Sean mengatakan: “Ada dua mobil Hypercar sedang berebut posisi dan saya ada di antara mereka. Salah satu dari mereka salah melakukan antisipasi dan efeknya adalah besar. Semua orang bisa melihat dan menilai sendiri seperti apa kejadiannya. Setiap kecelakaan tidak bisa dianggap remeh. Sebagian ada yang menganggapnya racing incident biasa, tapi sebagian lagi sesungguhnya bisa dihindari. Selain itu, selalu ada sikap respek pada dua kategori balapan dan respek di antara para pembalap sendiri. Sebagian bagus melakukannya dan yang kita lihat hari ini kurang bagus. Kondisi saya sendiri alhamdulillah baik-baik saja setelah kecelakaan itu. Terima kasih atas doa semuanya.” kata Sean dalam keterangan resminya.
Baca juga: Sean Gelael bertekad tingkatkan capaian di FIA WEC 2024
Team WRT memberikan keterangan dalam Instagram mereka dengan isi: “Mobil 31 sedang dalam posisi bagus untuk finis di podium dan Sean ditabrak dan terpaksa berhenti dari balapan bukan karena salah dia. Yang terpenting adalah dia baik-baik saja.”
Setelah bekas kecelakaan dibersihkan dan pagar pengaman diperbaiki, lomba 6 Hours of Spa-Francorchamps pada Sabtu (11/5) itu dilanjutkan, di mana tim Manthey Ema 91 memenangi kelas LMGT3 dan Hertz Team JOTA 12 menguasai kelas Hypercar.
Race berikut adalah balapan paling dinanti dari semua kalender FIA WEC, 24 Hours of Le Mans pada 15-16 Juni. Lomba sehari penuh itu akan disiarkan langsung KUY Entertainment dan www.sean-gelael.com dan merupakan persembahan dari Pertamax Turbo sebagai Global Partner Team WRT, juga KFC, Bank Mandiri, Telkomsel, dan MIND ID.
Baca juga: Sean Gelael dan Tim Century catatkan hasil fantastis di Dubai 24 Jam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024