Presiden Direktur Siloam Benny Haryanto mengatakan Average Revenue per Occupied Beds (ARPOB) untuk FY2023 stabil di angka Rp3,3 miliar.

Ia mengatakan Private payer mix memberikan kontribusi sekitar 82 persen dari total pendapatan, sementara sekitar 50 persen merupakan Private Payer yang berasal dari klien Korporat dan Asuransi. 

"Pendapatan BPJS pada FY2023 stabil di angka 18 persen dari total Pendapatan. Selama 2023 Siloam telah mencapai hasil yang baik dan menetapkan standar baru untuk pelayanan di industri kesehatan," kata dia.

Kemudian Siloam juga mampu meningkatkan jangkauan dan kompleksitas layanannya dengan berinvestasi dalam pengembangan program klinis. Average Revenue per Patient Days (ARPD) dari program-program klinis dengan kompleksitas tinggi dan memberikan kontribusi sebesar 38 persen terhadap Pendapatan Bruto pada tahun fiskal 2023. 

Baca juga: Kematian akibat kanker disebut karena minim kesadaran untuk periksa

Siloam terus melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka satu hingga dua rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan aset-aset yang ada. 

"Pada tahun 2023, Siloam mengoperasikan hampir empat ribu tempat tidur dengan okupansi sebesar 65 persen secara keseluruhan," katanya.
 
Siloam juga berhasil meluncurkan Electronic Medical Record (EMR) dengan tingkat adopsi lebih dari 97 persen untuk meningkatkan transparansi dan aksesibilitas bagi pasien.

Hasilnya, pengalaman pasien yang lebih baik pun tercipta di setiap langkah, mengurangi rata-rata waktu tunggu pasien sebesar 27 persen pada 4Q2023 dibandingkan dengan 1Q2023. 

"Untuk lebih meningkatkan kualitas layanan, Siloam terus mengembangkan sistem masukan pasien secara digital pada FY2023 dengan lebih dari 80 persen keluhan diselesaikan dalam waktu dua jam," ujarnya.

Baca juga: PET/CT-Scan bisa digunakan imaging penyakit jantung

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024