Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyebutkan nilai transaksi menggunakan QRIS selama 2023 dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten mencapai Rp20,23 triliun dengan jumlah transaksi mencapai 209,7 juta kali.
"Sampai saat ini semakin banyak dimanfaatkan masyarakat Banten karena makin banyak yang merasakan kemudahannya," kata Analis Fungsi Implementasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia KPw Banten, Khoirinnisa El Karimah saat sosialisasi transaksi Non Tunai pada kegiatan 'Berbagi Kebaikan Ramadhan' Pokja Ekbispar Banten di Serang, Sabtu.
Ia mengatakan, pengguna QRIS di Provinsi Banten saat ini sekitar 2,44 juta paling dominan berada di tiga wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
"Jumlah pengguna pada 2023 sebanyak 2,44 juta dengan jumlah merchant 1,72 juta," katanya.
Baca juga: BI nilai surplus neraca perdagangan topang ketahanan eksternal
Menurutnya, besarnya penggunaan QRIS di Banten terutama di Tangerang karena banyak pelaku UMKM yang memilih menggunakan uang digital dalam transaksi serta didukung dengan jaringan yang kuat.
Sedangkan daerah lainnya di Provinsi Banten, masih perlu adanya edukasi tambahan kepada pelaku usaha sehingga nantinya akan mendorong jumlah pengguna.
"Bank Indonesia Provinsi Banten terus melakukan sosialisasi dalam berbagai event agar UMKM bisa menggunakan QRIS karena lebih mudah dan cepat serta pembukuan keuangan yang mudah," katanya.
Baca juga: Bank Indonesia dukung penguatan promosi pariwisata Banten
Khoirinnisa mengatakan, jumlah pengguna QRIS jika kalkulasi total penduduk di Banten saat ini baru mencapai 19,58 persen dan ke lima terbanyak pengguna QRIS secara nasional atau 5,34 persen terhadap pengguna nasional.
Beberapa faktor yang belum merata karena banyak masyarakat yang belum menggunakan telpon selular berbasis android dengan kemampuan cepat dalam transaksi.
Lalu jaringan internet yang belum merata sehingga ada beberapa daerah yang kategori "blank spot" atau tidak tersentuh jaringan sehingga warga menggunakan transaksi dengan uang.
"Di Banten selatan masih ada beberapa yang perlu ditunjang jaringan internet lebih kuat agar kemudahan dalam proses transaksi serta keinginan pelaku usaha menggunakan transaksi digital," katanya.
Baca juga: BI Banten ungkap 4 rekomendasi antisipasi peningkatan inflasi tahun ini
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Sampai saat ini semakin banyak dimanfaatkan masyarakat Banten karena makin banyak yang merasakan kemudahannya," kata Analis Fungsi Implementasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia KPw Banten, Khoirinnisa El Karimah saat sosialisasi transaksi Non Tunai pada kegiatan 'Berbagi Kebaikan Ramadhan' Pokja Ekbispar Banten di Serang, Sabtu.
Ia mengatakan, pengguna QRIS di Provinsi Banten saat ini sekitar 2,44 juta paling dominan berada di tiga wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
"Jumlah pengguna pada 2023 sebanyak 2,44 juta dengan jumlah merchant 1,72 juta," katanya.
Baca juga: BI nilai surplus neraca perdagangan topang ketahanan eksternal
Menurutnya, besarnya penggunaan QRIS di Banten terutama di Tangerang karena banyak pelaku UMKM yang memilih menggunakan uang digital dalam transaksi serta didukung dengan jaringan yang kuat.
Sedangkan daerah lainnya di Provinsi Banten, masih perlu adanya edukasi tambahan kepada pelaku usaha sehingga nantinya akan mendorong jumlah pengguna.
"Bank Indonesia Provinsi Banten terus melakukan sosialisasi dalam berbagai event agar UMKM bisa menggunakan QRIS karena lebih mudah dan cepat serta pembukuan keuangan yang mudah," katanya.
Baca juga: Bank Indonesia dukung penguatan promosi pariwisata Banten
Khoirinnisa mengatakan, jumlah pengguna QRIS jika kalkulasi total penduduk di Banten saat ini baru mencapai 19,58 persen dan ke lima terbanyak pengguna QRIS secara nasional atau 5,34 persen terhadap pengguna nasional.
Beberapa faktor yang belum merata karena banyak masyarakat yang belum menggunakan telpon selular berbasis android dengan kemampuan cepat dalam transaksi.
Lalu jaringan internet yang belum merata sehingga ada beberapa daerah yang kategori "blank spot" atau tidak tersentuh jaringan sehingga warga menggunakan transaksi dengan uang.
"Di Banten selatan masih ada beberapa yang perlu ditunjang jaringan internet lebih kuat agar kemudahan dalam proses transaksi serta keinginan pelaku usaha menggunakan transaksi digital," katanya.
Baca juga: BI Banten ungkap 4 rekomendasi antisipasi peningkatan inflasi tahun ini
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024