Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten, mencatat ketersediaan beras di wilayahnya mencapai 1.285 ton atau mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2024.
"Hingga satu bulan ke depan atau sampai Hari Raya Idul Fitri, ketersediaan beras ini mencukupi, totalnya ada 1.285 ton beras," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang Sony August di Serang, Banten, Jumat.
Sony mengatakan harga beras saat ini memang masih tinggi, meski demikian, masyarakat masih bisa tertolong dengan adanya beras Bulog jenis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), yang harganya di bawah beras jenis premium.
"Kalau untuk beras produksi petani lokal di Kota Serang masih di angka Rp14-17 ribu per kilogramnya, sedangkan beras SPHP itu Rp53 ribu per 5 kg, berarti sekitar Rp10 ribu per kg, jadi masih tertolong dengan beras SPHP ini, karena harganya cukup murah," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi bagikan bantuan pangan di Padang Lawas Sumut
Ia juga mengatakan untuk pengaruh El Nino saat ini sudah terlewati. Tetapi, di sektor pertanian, menurutnya, kondisi usai El Nino malah berdampak baik, karena akan meningkatkan PH tanah yang meningkatkan produksi.
"El Nino ini ada baiknya, karena PH tanah pun akan meningkat otomatis ketika mereka menanam pun akan terjadi peningkatan produksi. Hanya saja, karena terjadi perlambatan tanam yang berkepanjangan, mengakibatkan kurangnya produksi," katanya.
Ia mengatakan selain beras, komoditas lainnya juga turut mengalami kenaikan, seperti cabai keriting, cabai merah, dan bawang merah.
"Sebagai upaya menanggulangi hal tersebut, kami telah bekerja sama dengan Bank Indonesia Banten untuk melakukan gerakan menanam cabai dan bawang merah," katanya.
Ia mengatakan untuk gerakan menanam cabai tersebar di setiap kecamatan dengan total luas lahan sekitar 17 hektare, sedangkan bawang merah berada di Kecamatan Kasemen dengan luas lahan 2,6 hektare.
Baca juga: Pemkot Serang sediakan 300 kupon sembako di Gebyar Ramadhan bersubsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Hingga satu bulan ke depan atau sampai Hari Raya Idul Fitri, ketersediaan beras ini mencukupi, totalnya ada 1.285 ton beras," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang Sony August di Serang, Banten, Jumat.
Sony mengatakan harga beras saat ini memang masih tinggi, meski demikian, masyarakat masih bisa tertolong dengan adanya beras Bulog jenis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), yang harganya di bawah beras jenis premium.
"Kalau untuk beras produksi petani lokal di Kota Serang masih di angka Rp14-17 ribu per kilogramnya, sedangkan beras SPHP itu Rp53 ribu per 5 kg, berarti sekitar Rp10 ribu per kg, jadi masih tertolong dengan beras SPHP ini, karena harganya cukup murah," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi bagikan bantuan pangan di Padang Lawas Sumut
Ia juga mengatakan untuk pengaruh El Nino saat ini sudah terlewati. Tetapi, di sektor pertanian, menurutnya, kondisi usai El Nino malah berdampak baik, karena akan meningkatkan PH tanah yang meningkatkan produksi.
"El Nino ini ada baiknya, karena PH tanah pun akan meningkat otomatis ketika mereka menanam pun akan terjadi peningkatan produksi. Hanya saja, karena terjadi perlambatan tanam yang berkepanjangan, mengakibatkan kurangnya produksi," katanya.
Ia mengatakan selain beras, komoditas lainnya juga turut mengalami kenaikan, seperti cabai keriting, cabai merah, dan bawang merah.
"Sebagai upaya menanggulangi hal tersebut, kami telah bekerja sama dengan Bank Indonesia Banten untuk melakukan gerakan menanam cabai dan bawang merah," katanya.
Ia mengatakan untuk gerakan menanam cabai tersebar di setiap kecamatan dengan total luas lahan sekitar 17 hektare, sedangkan bawang merah berada di Kecamatan Kasemen dengan luas lahan 2,6 hektare.
Baca juga: Pemkot Serang sediakan 300 kupon sembako di Gebyar Ramadhan bersubsidi
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024