Tangerang (Antara News) - Satu lagi korban kebakaran pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS) Kosambi, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.

Juru Bicara RSUD Kabupaten Tangerang dr Lilik di Tangerang, Selasa, membenarkan jika pasien atas nama Siti Fatimah telah meninggal pada Selasa pukul 02.35 WIB.

Jenazah pun telah dibawa pulang oleh keluarga Selasa pagi ini untuk dikebumikan di wilayah Kosambi, Tangerang.

"Satu lagi pasien korban kebakaran di pabrik petasan kosambi meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang," katanya dalam keterangan resminya.

Ia menjelaskan pasien sebelumnya telah mendapatkan penanganan secara optimal. Hanya saja luka bakar yang diderita cukup serius sehingga pasien akhirnya meninggal dunia.

Dengan meninggalnya satu orang pasien korban kebakaran pabrik petasan, maka pasien yang kini ada di RSUD Kabupaten Tangerang berjumlah sembilan orang. "Sekarang ada sembilan lagi yang masih dalam penanganan medis," ujarnya.

Perlu diketahui, pada hari Kamis (26/10) terjadi kebakaran di pabrik yang membuat petasan di wilayah Kosambi Kabupaten Tangerang. Akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak 47 orang dinyatakan meninggal akibat terjebak di dalam pabrik dengan kondisi terbakar. 

Sedangkan 46 orang lainnya yang merupakan pekerja mengalami luka bakar serius akibat ledakan petasan yang membakar hampir seluruh bagian pabrik dan kendaraan di sekitar.

Korban yang mengalami luka bakar kemudian dibawa ke sejumlah rumah sakit di antaranya RS Mitra Husana, RSIA BUN dan RSUD Kabupaten Tangerang. Hingga kini, sejumlah pekerja ada yang telah pulang dan menjalani rawat jalan. Namun ada juga yang masih kritis karena luka bakar hampir mencapai 90 persen.

Sementara itu, untuk korban meninggal yang terbakar di dalam pabrik seluruhnya telah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan identifikasi. Kepolisian pun telah membuka posko ante mortem untuk membawa data dalam mengindentifikasi korban meninggal.

Pewarta: Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017