Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membunyikan sirine, menandai dimulainya pembangunan Paralympic Training Center di Kelurahan Delingan, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, Jumat.
Paralympic Training Center di Karanganyar ini berdiri di atas lahan 8 hektare, artinya 80.000 meter persegi, sangat luas, dan akan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp409 miliar.
"Training center untuk atlet-atlet paralimpiade atau Paralympic Training Center di Karanganyar ini, akan terdiri dari gedung olahraga, ada gedung olahraganya, ada bangunan asramanya, dan ada lapangan atletiknya. GOR-nya akan dilengkapi dengan kolam renang utama, kolam recovery, ada yang untuk boccia, untuk menembak, untuk tenis meja, badminton, dan ruang multifungsi," kata presiden.
Presiden juga mengatakan kemudian, asramanya, apartementnya nanti akan terdiri dari dua tower berlantai lima dengan kapasitas banyak sekali yakni 188 kamar. Ada lapangan sepak bola, lintasan atletik 400 meter, delapan lintasan lari 100 meter, ada lintasan lompat jauh, dan untuk tolak peluru, dan loncat tinggi.
Baca juga: Para balap sepeda Indonesia bawa pulang tiga emas di Kejuaraan Asia
Bahkan, Paralympic Training Center ini, dekat Gunung Lawu, jadi udaranya dingin sehingga kalau tinggal di sini mestinya, para atlet kerasan semuanya. Sarana olahraga yang dibangun ini berstandar internasional bagi para atlet penyandang disabilitas, katanya.
"Saya berharap training center untuk atlet-atlet paralimpiade ini, nantinya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berlatih, memotivasi, dan akan semuanya giat berlatih, mencetak prestasi yang lebih baik," kata presiden menambahkan.
Presiden merasa senang karena di ASEAN Para Games Indonesia selalu juara satu, kemudian di Asian Para Games menempati peringkat enam, kadang delapan, tapi yang terakhir rangking enam. Ini sangat bagus sekali. Indonesia kalau di Asia Tenggara, selalu juara umum.
"Saya harapkan prestasi yang dicetak akan semakin baik, dan menjadi inspirasi, serta mengharumkan nama bangsa dan negara. Saya rasa itu, yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini," katanya.
Acara dimulainya pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar, juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, Pj Gubenur Jateng, Nana Sujana dan sejumlah para atlet NPC Indonesia.
Baca juga: Pemprov Banten salurkan bansos penyandang disabilitas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Paralympic Training Center di Karanganyar ini berdiri di atas lahan 8 hektare, artinya 80.000 meter persegi, sangat luas, dan akan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp409 miliar.
"Training center untuk atlet-atlet paralimpiade atau Paralympic Training Center di Karanganyar ini, akan terdiri dari gedung olahraga, ada gedung olahraganya, ada bangunan asramanya, dan ada lapangan atletiknya. GOR-nya akan dilengkapi dengan kolam renang utama, kolam recovery, ada yang untuk boccia, untuk menembak, untuk tenis meja, badminton, dan ruang multifungsi," kata presiden.
Presiden juga mengatakan kemudian, asramanya, apartementnya nanti akan terdiri dari dua tower berlantai lima dengan kapasitas banyak sekali yakni 188 kamar. Ada lapangan sepak bola, lintasan atletik 400 meter, delapan lintasan lari 100 meter, ada lintasan lompat jauh, dan untuk tolak peluru, dan loncat tinggi.
Baca juga: Para balap sepeda Indonesia bawa pulang tiga emas di Kejuaraan Asia
Bahkan, Paralympic Training Center ini, dekat Gunung Lawu, jadi udaranya dingin sehingga kalau tinggal di sini mestinya, para atlet kerasan semuanya. Sarana olahraga yang dibangun ini berstandar internasional bagi para atlet penyandang disabilitas, katanya.
"Saya berharap training center untuk atlet-atlet paralimpiade ini, nantinya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berlatih, memotivasi, dan akan semuanya giat berlatih, mencetak prestasi yang lebih baik," kata presiden menambahkan.
Presiden merasa senang karena di ASEAN Para Games Indonesia selalu juara satu, kemudian di Asian Para Games menempati peringkat enam, kadang delapan, tapi yang terakhir rangking enam. Ini sangat bagus sekali. Indonesia kalau di Asia Tenggara, selalu juara umum.
"Saya harapkan prestasi yang dicetak akan semakin baik, dan menjadi inspirasi, serta mengharumkan nama bangsa dan negara. Saya rasa itu, yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini," katanya.
Acara dimulainya pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar, juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, Pj Gubenur Jateng, Nana Sujana dan sejumlah para atlet NPC Indonesia.
Baca juga: Pemprov Banten salurkan bansos penyandang disabilitas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024