Lebak (Antara News) - Petani Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir melakukan percepatan  tanam jagung menyusul tibanya musim hujan guna meningkatkan produksi pangan itu dan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Semua jagung yang ditanam itu bantuan program upaya khusus (upsus) jagung dari Kementerian Pertanian," kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Distabun Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, di Lebak, Rabu.

Petani melaksanakan percepatan tanam jagung seluas 25.000 hektare dari target 30.000 hektare.

Pemerintah daerah terus mendorong agar Kabupaten Lebak menjadi sentra lumbung jagung karena didukung lahan luas.

Petani bisa mengembangkan tanaman jagung di lahan-lahan milik Perum Perhutani dan Perkebunan PTPN VIII, dan lahan produktif milik masyarakat.

Pengembangan tanaman jagung tersebut menjadikan harapan ekonomi petani Kabupaten Lebak setelah pemerintah menghapus jagung impor.

Produksi jagung Kabupaten Lebak dipastikan bisa diterima pasar domestik dan perusahaan peternakan.

Bahkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten.

"Kami yakin percepatan tanam jagung dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran," ujarnya.

Ia mengatakan dengan panen jagung seluas 30.000 hektare bisa menyumbangkan produksi 210.000 ton jika dikalkuasikan rata-rata tujuh ton per hektare.

Pemerintah daerah mendorong budi daya tanaman jagung bisa menjadi andalan usaha petani.

Selama ini, katanya, petani menanam jagung hanya sebagai usaha sampingan dan belum menjadi andalan.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong petani bisa melaksanakan percepatan tanam dan hasil panen bisa ditampung pengusaha ternak.

"Kami yakin pendapatan petani dari tanam seluas 30.000 hektare maka perguliran uang mencapai miliaran rupiah," ujarnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Nana Suryana mengatakan saat ini petani di wilayahnya mulai menggarap pertanian jagung sehubungan dengan tibanya musim hujan.

Mereka yang mengembangkan budi daya tanaman jagung hibrida tersebut, karena bantuan program upsus jagung.

Dalam penanaman jagung jenis varietas NK 212, di antaranya terdapat petani yang memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani seluas 15 hektare.

Pengembangan tanaman jagung diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional.

"Kami mengajak petani yang menerima bantuan upsus jagung segera melakukan percepatan tanam pada Oktober-November karena curah hujan cenderung meningkat," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017