Saat menjalankan Ibadah Haji kondisi cuaca menjadi tantangan tersendiri untuk itu sangatlah penting memperhatikan petunjuk dari pimpinan rombongan selama di sana.
Kondisi cuaca di Makkah dan Mandinah berbeda dengan di tanah air tentunya akan lebih menguras tenaga dan energi selama menjalankan ibadah.
Suhu di kota Makkah sangat panas saat musim panas dan sangat dingin saat musim dingin. Saat musim panas, suhu bisa melebihi 48 derajat celcius.
Jadi sangat penting bagi para Jemaah yang ingin melaksanakan Ibadah Haji maupun Umroh untuk mengetahui kondisi cuaca di Makkah dan Madinah.
“Dalam ibadah haji lalu, meskipun di Mekkah cuacanya cukup panas Alhamdulillah bisa melakukan seluruh rangkaian Haji dengan lancar tidak ada kendala. Bekal air zam-zam ternyata sangat bermanfaat," kata Syahbudin (38) asal Tangerang.
Syahbudin yang berprofesi sebagai pengusaha merupakan salah satu jemaah keloter awal yang tergabung dalam kloter 9 dan 10 berangkat Minggu (30/7) serta tiba di kampung halamannya, Minggu (10/9).
Syahbudin mengaku, bersyukur karena bisa menjalankan Rukun Islam kelima dengan lancar dan bisa kembali ke tanah air dengan selamat sampai tujuan tanpa kendala cuaca.
Syahbudin dan keluarganya selalu mengkonsumsi air zam-zam yang memang disediakan, juga buah-buahan agar badan selalu lebih bertenaga. Seperti contohnya memakan buah kurma atau buah-buahan yang terjual dipinggir kota. tidak hanya ada buah, sayuran pun banyak dijual.
Tidak sedikit Jamaah Haji dan Umroh yang jatuh sakit ketika sampai di Arab Saudi yang cuaca dan iklimnya jauh berbeda dengan cuaca dan iklim di Indonesia. Gunakan payung,bukan untuk hujan tetapi untuk melindungi dari sengatan matahari.
Syahbudin berbagi pengalaman, agar selama menjalankan ibadah haji tubuh tetap berstamina maka harus istirahat yang cukup, banyak mengkonsumsi air, serta buah-buhan segar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017