Jakarta (Antara News) - Majalah HousingEstat menyampaikan penghargaan kepada pengembang properti yang produknya dinilai ramah lingkungan melalui ajang Green Property Award 2017 untuk memberikan panduan kepada konsumen dalam memilih produk properti ramah lingkungan.
Menurut Ketua Panitia Housing Green Property Awards 2017
Arini Yunita terdapat delapan kriteria penghargaan yang diberikan kepada pengembang properti yang dinilai telah membangun produk properti berkelanjutan.
"Penilaian kami serahkan kepada tim independen dengan ketua Nirwono Joga seorang ahli tata kota dari Universitas Trisakti," kata Arini di Jakarta, Jumat.
Kriteria penghargaan melputi penataan ruang kawasan yang ramah lingkungan (eco friendly) dan tidak menabrak regulasi terkait, konsep desain bangunan yang berupaya mereduksi konsumsi energi dan air, infrastruktur yang mendukung gaya hidup hijau seperti banyaknya akses pejalan kaki dan pesepeda serta adanya sarana peresapan air dan sistem pengelolaan air bersih dan kotor, konektifitas atau pengintegrasian proyek dengan jalur transportasi umum, adanya sistem pengelolaan sampah sejak dari rumah, pengelolaan air di kawasan dengan konsep reduce-reuse-recycle, tersedianya ruang terbuka hijau yang memadai, dan adanya upaya konsisten melibatkan partisipasi warga untuk berbudaya hijau.
Tapi, Nirwono Joga selaku Ketua Tim Penilai HousingEstate Green Property Awards 2017 menambahkan dua kriteria lain merespon perkembangan pesat urbanisasi serta digitalisasi kota dan properti itu. Ia menyebut kriteria yang diperbaharui tersebut dengan istilah “8+2 Atribut†dan properti yang memenuhi sebagian besar kriteria itu sebagai “Properti Hijau Cerdasâ€.
"Sekarang era kota cerdas (smart city) dan properti cerdas (smart property) yang semua sistemnya didigitalisasi mengikuti kemajuan teknologi informasi (TI). Pengembangan dan pengelolaan kota dan propertinya pun lebih efisien karena mengurangi penggunaan sumber daya dan mobilitas," ujarnya menjelaskan.
Mengutip Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, kota cerdas bukan sekedar kota yang efisien melainkan kota yang berkelanjutan (sustainable) yang tetap mampu memenuhi semua kebutuhan warganya generasi demi generasi.
Itu artinya kota yang dikembangkan dengan menghargai lingkungan (eco friendly) dengan atau tanpa digitalisasi. Dengan demikian kota tetap mampu memberikan penghidupan yang layak dan ramah bagi semua warganya tanpa menurunkan kualitas lingkungan hidup mikro dan makronya, kata Arini.
Pengembang sudah sepantasnya berperan aktif menciptakan kota berkelanjutan itu, karena real estate adalah kegiatan yang mengkonversi lahan terbuka menjadi perkerasan atau bangunan sekaligus memunculkan permukiman, pusat-pusat pertumbuhan, dan mobilitas baru. Kontribusi emisi karbon dari bangunan lebih besar dibanding industri dan transportasi.
Emisi karbon adalah pemicu pemanasan global yang berdampak paling buruk terhadap lingkungan hidup. Penyebab utamanya, pemanfaatan energi dan konsumsi yang berlebihan yang meningkatkan konsentrasi gas karbon (CO2) dan metana di udara, sehingga hawa panas tidak bisa lepas ke atmosfir, tapi terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi.
Lautan dan tanaman (vegetasi) tidak mampu menetralisir kelebihan panas itu melalui proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, karena suhu lautan meningkat, hutan dan vegetasi kian habis. Kita sudah merasakan dampaknya hari-hari ini berupa peningkatan suhu udara, polusi dan sampah, cuaca yang tidak karuan dan sulit diprediksi, banjir, kekeringan, musim tanam yang kacau, gagal panen, dan makin sulitnya mendapatkan air bersih.
Penghargaan diberikan kepada Wyndham Tamansari Jivva Resort di Kabupaten Klungkung, Bali (PT Wika Realty), AEON Mall @Sentul City, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (PT Sentul City), Kawasan Intermoda BSD City, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten (Sinar Mas Land), Tamansari Emerald, Surabaya, Jawa Timur (PT Wika Realty), Tamansari Urbano, Kota Bekasi, Jawa Barat (PT Wika Bangunan Gedung), CitraLake Suites, Kalideres, Jakarta Barat (PT Citra Menara Megah), Bogorienze Resort, Kota Bogor, Jawa Barat (PT Nusa Raya Propertindo), Banara Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten (PT Serpong Bangun Cipta), Sentul Alaya, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (PT Karya Bintang Gemilang), Metland Menteng, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur (PT Metropolitan Land Tbk), CitraMaja Raya, Maja, Kabupaten Lebak, Banten
(CitraMaja Raya JO-Ciputra Group), Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (PT Belaputera Intiland), Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Utara (PT Modernland Realty Tbk), Golden Stone, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten (GNA Marko KSO Green Water Management, Citraland Botanical City, Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung (PT Ciputra Sukses Property),
Metland Cibitung, Bekasi, Jawa Barat (PT Metropolitan Land Tbk), Jababeka Residence, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (PT Grahabuana Cikarang/ subsidiary PT Jababeka Tbk), Paramount Land, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten (PT Paramount Enterprise International), Villa Kencana, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (PT Arrayan Bekasi Development).
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017
Menurut Ketua Panitia Housing Green Property Awards 2017
Arini Yunita terdapat delapan kriteria penghargaan yang diberikan kepada pengembang properti yang dinilai telah membangun produk properti berkelanjutan.
"Penilaian kami serahkan kepada tim independen dengan ketua Nirwono Joga seorang ahli tata kota dari Universitas Trisakti," kata Arini di Jakarta, Jumat.
Kriteria penghargaan melputi penataan ruang kawasan yang ramah lingkungan (eco friendly) dan tidak menabrak regulasi terkait, konsep desain bangunan yang berupaya mereduksi konsumsi energi dan air, infrastruktur yang mendukung gaya hidup hijau seperti banyaknya akses pejalan kaki dan pesepeda serta adanya sarana peresapan air dan sistem pengelolaan air bersih dan kotor, konektifitas atau pengintegrasian proyek dengan jalur transportasi umum, adanya sistem pengelolaan sampah sejak dari rumah, pengelolaan air di kawasan dengan konsep reduce-reuse-recycle, tersedianya ruang terbuka hijau yang memadai, dan adanya upaya konsisten melibatkan partisipasi warga untuk berbudaya hijau.
Tapi, Nirwono Joga selaku Ketua Tim Penilai HousingEstate Green Property Awards 2017 menambahkan dua kriteria lain merespon perkembangan pesat urbanisasi serta digitalisasi kota dan properti itu. Ia menyebut kriteria yang diperbaharui tersebut dengan istilah “8+2 Atribut†dan properti yang memenuhi sebagian besar kriteria itu sebagai “Properti Hijau Cerdasâ€.
"Sekarang era kota cerdas (smart city) dan properti cerdas (smart property) yang semua sistemnya didigitalisasi mengikuti kemajuan teknologi informasi (TI). Pengembangan dan pengelolaan kota dan propertinya pun lebih efisien karena mengurangi penggunaan sumber daya dan mobilitas," ujarnya menjelaskan.
Mengutip Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, kota cerdas bukan sekedar kota yang efisien melainkan kota yang berkelanjutan (sustainable) yang tetap mampu memenuhi semua kebutuhan warganya generasi demi generasi.
Itu artinya kota yang dikembangkan dengan menghargai lingkungan (eco friendly) dengan atau tanpa digitalisasi. Dengan demikian kota tetap mampu memberikan penghidupan yang layak dan ramah bagi semua warganya tanpa menurunkan kualitas lingkungan hidup mikro dan makronya, kata Arini.
Pengembang sudah sepantasnya berperan aktif menciptakan kota berkelanjutan itu, karena real estate adalah kegiatan yang mengkonversi lahan terbuka menjadi perkerasan atau bangunan sekaligus memunculkan permukiman, pusat-pusat pertumbuhan, dan mobilitas baru. Kontribusi emisi karbon dari bangunan lebih besar dibanding industri dan transportasi.
Emisi karbon adalah pemicu pemanasan global yang berdampak paling buruk terhadap lingkungan hidup. Penyebab utamanya, pemanfaatan energi dan konsumsi yang berlebihan yang meningkatkan konsentrasi gas karbon (CO2) dan metana di udara, sehingga hawa panas tidak bisa lepas ke atmosfir, tapi terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi.
Lautan dan tanaman (vegetasi) tidak mampu menetralisir kelebihan panas itu melalui proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, karena suhu lautan meningkat, hutan dan vegetasi kian habis. Kita sudah merasakan dampaknya hari-hari ini berupa peningkatan suhu udara, polusi dan sampah, cuaca yang tidak karuan dan sulit diprediksi, banjir, kekeringan, musim tanam yang kacau, gagal panen, dan makin sulitnya mendapatkan air bersih.
Penghargaan diberikan kepada Wyndham Tamansari Jivva Resort di Kabupaten Klungkung, Bali (PT Wika Realty), AEON Mall @Sentul City, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (PT Sentul City), Kawasan Intermoda BSD City, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten (Sinar Mas Land), Tamansari Emerald, Surabaya, Jawa Timur (PT Wika Realty), Tamansari Urbano, Kota Bekasi, Jawa Barat (PT Wika Bangunan Gedung), CitraLake Suites, Kalideres, Jakarta Barat (PT Citra Menara Megah), Bogorienze Resort, Kota Bogor, Jawa Barat (PT Nusa Raya Propertindo), Banara Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten (PT Serpong Bangun Cipta), Sentul Alaya, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (PT Karya Bintang Gemilang), Metland Menteng, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur (PT Metropolitan Land Tbk), CitraMaja Raya, Maja, Kabupaten Lebak, Banten
(CitraMaja Raya JO-Ciputra Group), Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (PT Belaputera Intiland), Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Utara (PT Modernland Realty Tbk), Golden Stone, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten (GNA Marko KSO Green Water Management, Citraland Botanical City, Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung (PT Ciputra Sukses Property),
Metland Cibitung, Bekasi, Jawa Barat (PT Metropolitan Land Tbk), Jababeka Residence, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (PT Grahabuana Cikarang/ subsidiary PT Jababeka Tbk), Paramount Land, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten (PT Paramount Enterprise International), Villa Kencana, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (PT Arrayan Bekasi Development).
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017