Ulama kharismatik Kabupaten Lebak KH Hasan Basri berpesan pemimpin terpilih pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 harus memiliki sikap adil dan jujur sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi rakyatnya.
 
"Siapapun pemimpin terpilih itu harus memiliki sikap adil dan jujur," kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hasanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
 
Dikatakannya pemimpin hasil konstelasi politik melalui pesta demokrasi yang dipilih oleh masyarakat wajib didukung.
 
Siapapun pemimpin itu, karena berdasarkan hasil pilihan seluruh rakyat Indonesia yang sah. Namun, pemimpin bangsa itu tentu harus memiliki sikap kejujuran dan keadilan.
 
Apabila, rekam jejak pemimpin itu memiliki jiwa jujur dan adil tanpa berdusta atau berbohong juga bersikap adil kepada seluruh rakyatnya dipastikan dapat mewujudkan kesejahteraan.
 
Sebab, dampak positif kejujuran dan keadilan cukup besar dan dapat menikmati keberkahan serta kemakmuran bagi seluruh rakyat.

Baca juga: Ulama Lebak: Jaga persatuan NKRI meski beda pilihan dalam pemilu
 
Sebaliknya, kata dia, jika pemimpin bangsa itu suka berbohong dan tidak adil dipastikan akan membawa kemudaratan serta kemiskinan.
 
Bahkan, perbuatan korupsi akan merajalela yang dilakukan pemimpin itu.
 
"Kita berharap janji yang dikampanyekan itu setelah menjadi pemimpin terpilih maka harus direalisasikan tanpa berbohong," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Banten.

Baca juga: KPU bakal tindak lanjuti rekomendasi Bawaslu 780 TPS PSU
 
Ia juga mengajak seluruh anak bangsa agar menjaga keamanan, kedamaian, keharmonisan dan kerukunan guna memperkuat persatuan dalam kerangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Perbedaan pandangan politik itu sah-sah saja dan menjadikan bagian demokrasi, namun jangan sampai bangsa ini mudah terpecah-belah.
 
Bila pelaksanaan pemilu itu ada dugaan kecurangan tentu bisa diselesaikan melalui lembaga penegak hukum.
 
Para penegak hukum yang diberikan tugas tentu dapat memberikan sanksi sesuai aturan yang ada.
 
"Kami minta masyarakat jangan sampai ketidakpuasan dalam pesta demokrasi ini terjadi kekerasan dan anarkisme. Agama Islam mengharamkan cara -cara kekerasan, terlebih memecah belah persatuan," katanya menjelaskan.
 
Baca juga: KPU Kota Serang sebut partisipasi masyarakat tetap tinggi saat PSU
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024