Harga gabah kering pungut (GKP) di Kabupaten Lebak, Banten tingkat penggilingan kembali naik hingga Rp8.000/ kilogram dari dua pekan sebelumnya Rp7.000/kilogram.
 
"Kami bingung dengan kenaikan gabah basah itu," kata Bambang, pemilik penggilingan pabrik beras di Warunggunung Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Hasil panen petani di Kabupaten Lebak kini sudah ditampung oleh perusahaan besar dengan harga GKP sebesar Rp8.000/ kilogram sehingga para sangat diuntungkan dengan harga sebesar itu dan dapat meraup keuntungan cukup besar.
 
Bila produksi dan produktivitas GKP sebanyak 6 ton/hektare dengan harga Rp8.000/kilogram, sehingga bisa menghasilkan pendapatan petani Rp48 juta/hektare.
 
Pendapatan Rp48 juta itu jika dipotong biaya produksi sekitar Rp15 juta maka keuntungan bersih petani Rp33 juta per hektare/musim.
 
"Kami menilai kenaikan GKP itu akibat harga beras medium di atas Rp15 ribu/kilogram," katanya menjelaskan.

Baca juga: GKP Rp7.000 per kg, petani Lebak raup keuntungan besar
 
Begitu juga Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya kini tidak menampung gabah petani karena harganya menembus Rp8.000/kilogram, sehingga tidak bisa meraup keuntungan jika produksi beras.
 
Biasanya, produksi panen petani di sini yang menggarap pertanian pangan seluas 150 hektare ditampung,namun kini dibeli oleh pengusaha besar.
 
"Kami tidak berani menampung harga gabah basah Rp8.000/kilogram, karena dipastikan tidak bisa meraup keuntungan," kata Ruhiana.
 
Sementara itu, Ahmad, seorang petani di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku panen gabah pertengahan Februari sudah ditampung oleh perusahaan besar dari luar daerah dengan harga Rp8.000/kg.
 
"Kami senang harga GKP Rp8.000/kg karena sangat menguntungkan," kata Ahmad yang mengaku panen seluas 1 hektare itu.

Baca juga: Pemkab Lebak targetkan produksi gabah 660.000 ton

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024