Tangerang (Antara News) - Universitas Budi Luhur Jakarta melalui Program Studi Arsitektur menggelar pelatihan pembuatan pupuk kompos bagi warga dengan bahan utama yakni daun yang berjatuhan di pemukiman.

Rektor Universitas Budi Luhur Prof Didik Sulistyanto di Tangerang Jumat mengatakan, kegiatan ini hasil kerja sama dengan IBM untuk menuju Kampung Petani Sampah di Kampung Belakang Kelurahan Kamal Kalideres, Jakarta Barat.

"Tujuannya adalah untuk mengajak warga dalam memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan untuk lingkungan juga seperti halnya pembuatan pupuk kompos," ujarnya.

Putri Suryandari selaku ketua tim Hibah IbM mengatakan, pembuatan pupuk kompos dari daun tergolong mudah dan bisa diperoleh masyarakat di lingkungannya masing - masing.

"Jadi, pengelolaan lingkungan dimulai dari mengelola sampah di lingkungannya. Misalnya saja daun karena sebagian besar ada," paparnya.

Pemilik Saung Kompos Vila Cinere Mas, Tuti menambahkan, pembuatan pupuk kompos dari daun merupakan siklus daur ulang yang baik. Untuk satu kali proses panen membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

Adapun caranya adalah dengan mengambil hasil pupuk kompos dari komposter untuk dipotong menggunakan alat pencacah khusus. Setelah itu pupuk kompos dijemur dan siap dimasukkan dalam karung untuk dijual.

Tahapan selanjutnya adalah memotong sampah daun kering dan daun basah. Setelah itu daun dicampur dengan bakteri pengurai dan gula pasir yang dilarutkan dalam air. Kemudian dimasukkan ke dalam komposter. Perawatan komposter adalah setiap pagi dan sore masing-masing komposter diputar selama lima kali.

"Hasil dari pupuk kompos dapat digunakan sendiri oleh masyarakat, atau dapat dijual yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017