Jakarta (Antara News) - Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Budi Luhur melakukan studi banding ke Kampung Bena yang terletak di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur untuk menggali dan menambah wawasan peneliti muda tentang kekayaan tradisional.

Prof Didik Sulistyanto selaku Rektor Universitas Budi Luhur di Jakarta Minggu mengatakan, di wilayah Asia Tenggara, Indonesia termasuk negara dengan begitu banyak kekayaan tradisionalnya.

"Maka itu, dengan kunjungan para mahasiswa ke Kampung Bena akan menambah wawasan peneliti muda dan menyampaikan informasi mengenai besarnya potensi Indonesia," katanya.

Anggraeni Dyah selaku Kaprodi Arsitektur Universitas Budi Luhur menambahkan, mempelajari arsitektur Indonesia tidak cukup hanya sekali tetapi butuh waktu bertahun - tahun untuk dapat mempelajari itu semua.

Hal ini disebabkan karena di setiap daerah memiliki potensi yang berbeda dan sangat menarik untuk dipelajari. Misalnya saja Kampung Baduy dan Kampung Bena yang memiliki kekayaan berbeda.

Terkait kegiatan studi banding ke Kampung Bena, dijelaskannya jika para mahasiswa telah diberikan bekal dalam Seminar Nasional Arsitektur dengan menghadirkan pembicara yang merupakan pakar arsitektur nusantara khususnya Kampung Bena diantaranya Prof Josef Prijotomo dan Ir. Bambang Susetyanto.

Selain itu, UBL pun melakukan Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia yang diikuti 500 mahasiswa dan dosen.

Para peneliti muda diberikan informasi mengenai kekayaan Kampung Bena yang banyak belum diketahui dan dapat diinformasikan dalam bentuk seminar maupun tulisan.

"Untuk memenuhi target menggali informasi mengenai kekayaan Kampung Bena, para mahasiswa telah disiapkan bekal berupa seminar dan pertemuan dengan mahasiswa Arsitektur lainnya," paparnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017