Tangerang (Antara News) - Lembaga Sosial Sahabat Yatim Indonesia (SYI) mengelola daging kurban menjadi lebih praktis menjadi bakso kurban (soban).

Direktur Sahabat Yatim Ikhsan di Tangerang, Kamis, mengatakan soban merupakan alternatif pendistribusian kurban menjadi lebih praktis dan juga dapat menjangkau hingga ke pelosok. Soban juga diharapkan mampu memenuhi gizi anak yatim, janda dan dhuafa di daerah binaan Sahabat Yatim.

"Masyarakat juga tidak perlu repot lagi dalam mengelola kurban sebab soban sudah siap dimakan dan higienis. Masyarakat tidak perlu repot-repot memotong, mencuci dan memasak lagi yang bisa jadi memakan biaya tambahan yang dianggap memberatkan," katanya dalam keterangan resmi kepada media di Tangerang Selatan.

Menurutnya, program soban ini juga dilatarbelakangi dari anak-anak yatim dan duafa serta keluarga yang banyak menggemari produk olahan bakso ini.

Dengan adanya program Soban ini, kurban yang biasanya hanya bisa dikonsumsi pada hari "H" dan hari tasyrik, kini bisa lebih optimal, tepat sasaran dan tahan lama.

"Seperti kita ketahui, potensi daging kurban bisa mencapai jutaan ton per tahunnya. Namun sangat disayangkan jika jutaan ton daging itu harus segera dihabiskan," kata dia.

Kurban Sahabat Yatim sendiri meningkat setiap tahunnya. Di tahun ini, target lebih dari 100 ekor sapi yang akan disalurkan. Sebagian daging kurban akan dijadikan Soban, sementara sebagian lainnya dibagikan langsung ke masyarakat sekitar juga untuk program Nyate Bareng Yatim.

Pendistribusian Soban nantinya tak hanya untuk anak yatim, janda dan duafa binaan, tapi juga dapat disalurkan ke berbagai pesantren yang berada di pelosok daerah.

Pendistribusian ini nantinya akan dimulai di daerah tertinggal seperti di Kabupaten Tangerang dan daerah sekitar binaan Sahabat Yatim.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017