Serang, (Antara News) -Kawasam pesisir Selat Sunda bagian utara maupun selatan rawan penyelundupan narkoba melalui jaringan lokal hingga internasional,kata Kepala Bidang Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi Zaenudin.

"Perairan Selat Sunda itu sangat strategis sebagai daerah penghubung dari Pulau Sumatera ke Jawa untuk dijadikan penyelundupan barang haram itu," kata Zaenudin di Serang, Sabtu.

Perairan Selat Sunda bagian utara meliputi pesisir Pantai Pulomerak,Ciwandan, Anyer dan Carita.

Selain itu juga perairan Selat Sunda bagian selatan mulai pesisir Pantai Panimbang, Tanjunglesung, Ujungkulon, Bayah sampai Pelabuhan Ratu.

Selama ini, perairan Selat Sunda yang berhadapan langsung dengan pesisir pantai Banten rawan dijadikan jalur penyelundupan narkoba.

Apalagi, pengamanan pesisir Pantai Banten belum begitu ketat,termasuk minimnya peralatan teknologi canggih untuk pendeteksian narkoba,kata Zaenudin..

Karena itu, para pemasok narkoba internasional warga Taiwan yang belum lama ini ditangkap Kepolisian dan BNN di kawasan Pantai Anyer dan satu pelaku diantaranya tewas merupakan bukti kuat bahwa Banten rawan dijadikan jalur penyelundupan narkoba untuk masuk ke Jakarta.

Penggagalan penyelundupan sabu-sabu seberat satu ton itu diamankan petugas untuk dijadikan barang bukti jaringan bandar narkoba internasional.

Kepolisian juga pada 2016 telah menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dengan berat 54 kilogram dan 40.894 butir ekstasi di Pelabuhan Merak.

Para tersangka narkoba jaringan internasional itu menyimpan sabu-sabu di dalam ban serep.

"Kami berharap kedepan pengamanan Perairan Banten diperketat agar tidak dijadikan lintasan penyelendupan peredaran narkoba," kata AKBP Zaenudin.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017