Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau nelayan dan masyarakat pesisir mewaspadai tinggi gelombang Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten.
 
"Kami minta nelayan dan warga mematuhi peringatan imbauan itu agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
 
Tinggi gelombang di Perairan Selatan Banten mencapai 2,50 meter (sedang) dan Samudera Hindia Selatan Banten 4.00 meter (tinggi).
 
Cuaca buruk tersebut dapat membahayakan bagi pelaku pelayaran khususnya perahu nelayan dan kapal tongkang juga warga setempat tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai, karena khawatir terseret gelombang tinggi.
 
Selain itu juga tiupan angin cukup kencang dan bergerak dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan mencapai 30 kilometer per jam.

Baca juga: Empat daerah di Banten berpotensi hujan lebat dan angin kencang
 
Oleh karena itu, BPBD Lebak mengimbau nelayan, masyarakat dan kapal tongkang waspada jika melintasi Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten untuk menghindari kecelakaan laut.
 
"Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan, masyarakat pesisir dan pengusaha tempat wisata," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, sejumlah nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak mengaku sejak beberapa hari terakhir cuaca di Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten kurang bersahabat.

Selain tinggi gelombang juga tiupan angin cukup kencang juga kerapkali dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir dan kilat, kata Amin (55) seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak. 
 
"Kami sudah tiga hari terakhir ini tidak melaut karena cuaca buruk itu," katanya. 

Baca juga: BPBD Tangerang evakuasi ular piton dari kandang ayam

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024