Serang (Antara News) - Kepolisian Polda Metro Jaya dan Polres Kota Depok mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu seberat sekitar satu ton di sebuah hotel sekitar Pantai Anyer, Serang, Banten, Kamis.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di lokasi penangkapan, Hotel Mandalika Anyer mengatakan, jenis narkoba sabu-sabu tersebut diselundupkan melaui jalur laut diduga dari Taiwan.
Atas kerja sama pihak Kepolisian Republik Indonesia dengan Kepolisian Taiwan akhirnya penyelundupan narkoba ke Indonesia tersebut bisa diungkap.
"Itu hasil dari pengembangan TKP Jakarta. Kemudian kami melakukan penelusuran hasil kerja sama dengan polisi Taiwan. Tadi malam kami dapat mengamankan satu ton sabu-sabu. Saya ulangi, satu ton sabu-sabu dengan empat tersangka," kata Irjen M Iriawan yang datang langsung ke lokasi tempat pengungkapan narkoba tersebut.
Ia mengatakan, saat ditangkap bandar narkoba melakukan perlawanan terhadap petugas, akhirnya dilakukan tindakan tegas dan satu orang masih dalam pengejaran. Empat orang tersangka tersebut semuanya warga negara Taiwan.
"Ini sudah kami ikuti dua bulan lalu. Jadi anggota sudah ada di sini sejak dua bulan lalu. Kami akan terus lakukan pengembangan karena masih ada satu orang lagi tersangka yang masih dalam pengejaran," kata M Iriawan.
Menurutnya, penyelundupan narkoba tersebut dilakukan melalui jalur laut dengan menggunakan perahu karet kecil dengan menggunakan mesin yang sangat halus, sehingga sulit terdeteksi.
"Untung kami pakai peralatan canggih, sehingga bisa terlihat mereka mulai dari tengah laut sampai ke lokasi melempar barang bukti dan ditarik dengan tali," katanya pula.
Informasi yang diperoleh barang bukti sabu-sabu tersebut dikemas dalam karung yakni 51 karung dengan estimasi masing-masing sekitar 20 kg.
Sedangkan empat tersangka adalah Lin Ming Hui yang berperan sebagai pengendali dan ditembak mati karena melakukan perlawanan, Chen Wei Cyuan, Liao Guan You, dan Hsu Yung Li yang masih dalam pengejaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di lokasi penangkapan, Hotel Mandalika Anyer mengatakan, jenis narkoba sabu-sabu tersebut diselundupkan melaui jalur laut diduga dari Taiwan.
Atas kerja sama pihak Kepolisian Republik Indonesia dengan Kepolisian Taiwan akhirnya penyelundupan narkoba ke Indonesia tersebut bisa diungkap.
"Itu hasil dari pengembangan TKP Jakarta. Kemudian kami melakukan penelusuran hasil kerja sama dengan polisi Taiwan. Tadi malam kami dapat mengamankan satu ton sabu-sabu. Saya ulangi, satu ton sabu-sabu dengan empat tersangka," kata Irjen M Iriawan yang datang langsung ke lokasi tempat pengungkapan narkoba tersebut.
Ia mengatakan, saat ditangkap bandar narkoba melakukan perlawanan terhadap petugas, akhirnya dilakukan tindakan tegas dan satu orang masih dalam pengejaran. Empat orang tersangka tersebut semuanya warga negara Taiwan.
"Ini sudah kami ikuti dua bulan lalu. Jadi anggota sudah ada di sini sejak dua bulan lalu. Kami akan terus lakukan pengembangan karena masih ada satu orang lagi tersangka yang masih dalam pengejaran," kata M Iriawan.
Menurutnya, penyelundupan narkoba tersebut dilakukan melalui jalur laut dengan menggunakan perahu karet kecil dengan menggunakan mesin yang sangat halus, sehingga sulit terdeteksi.
"Untung kami pakai peralatan canggih, sehingga bisa terlihat mereka mulai dari tengah laut sampai ke lokasi melempar barang bukti dan ditarik dengan tali," katanya pula.
Informasi yang diperoleh barang bukti sabu-sabu tersebut dikemas dalam karung yakni 51 karung dengan estimasi masing-masing sekitar 20 kg.
Sedangkan empat tersangka adalah Lin Ming Hui yang berperan sebagai pengendali dan ditembak mati karena melakukan perlawanan, Chen Wei Cyuan, Liao Guan You, dan Hsu Yung Li yang masih dalam pengejaran.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017