Tangerang (Antara News) - Aparat Polresta Tangerang, Banten, memprioritaskan pengamanan sejumlah desa yang dianggap rawan menjelang dan sesudah pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2018.

"Petugas tiap Polsek harus dapat mengetahui perkembangan situasi dan kondisi di desa rawan tersebut," kata
Kapolresta Tangerang AKBP Sahilul Arif di Tangerang, Kamis.

Sahilul mengatakan bila perlu petugas tidur di rumah penduduk untuk menjaga keamanan menjelang Pilkades pada Agustus 2018.

Menurut dia, dari laporan petugas bahwa ada 16 desa yang menggelar Pilkades dan empat desa diantaranya dianggap rawan terhadap konflik.

Pihaknya menginstruksikan kepada petugas untuk melakukan pengamanan total jangan ada kerusuhan atau tindakan lain yang berpotensi terhadap konflik.

Saat ini instansi terkait Pemkab Tangerang telah menjalani tahapan dalam Pilkades serentak dan telah dibentuk panitia pemilihan tingkat desa.

Dia mengatakan biasanya pada Pilkades terdapat politik uang dan permainan judi serta panitia yang berbuat curang dengan maksud memenangkan calon kades tertentu.

"Jika ada yang bermain dan menyalahi aturan, untuk segera diproses ke meja hijau sesuai peraturan yang berlaku," katanya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan panitia pengawas untuk bekerja sama dalam pengamanan agar pelaksaaan Pilkades berjalan aman dan lancar.

Dia menambahkan salah satu upaya dalam pengamanan pilkades, ketika memasuki hari H, maka semua pintu di desa itu harus ditutup sehingga tidak ada pendatang.

"Kecuali ada petugas dan pihak tertentu yang berkepentingan dengan menunjukkan identitas yang jelas," katanya.

Pihaknya berharap pelaksaaan pilkades tidak mengalami kendala karena saat ini sudah menjalani beberapa tahapan.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017