Lebak (Antara News) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan organisasi kelembagaan petani perlu diperkuat dengan perlindungan harga komoditas sehingga tingkat pendapatan ekonomi membaik dan kehidupan mereka sejahtera.

"Kami prihatin saat ini tingkat pendapatan usaha petani terpuruk dengan turunnya nilai tukar petani (NTP) juga tidak sebanding dengan biaya produksi pertanian," kata Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Pendapatan petani kini semakin tidak jelas menyusul anjloknya harga sayuran, karet dan singkong seperti jenis ketimun di pasaran dijual Rp2.000/Kg, getah karet Rp2.500/Kg dan singkong Rp1.000/Kg.

Harga komoditas pertanian sebesar itu cukup membantu konsumen, namun tidak menguntungkan usaha petani.

Menurunnya harga NTP itu tentu berdampak terhadap pendapatan ekonomi petani karena tidak sebanding dengan biaya produksi pertanian.

Selain itu juga diperparah dengan kenaikan biaya di luar pertanian diantaranya tarif listrik dan transportasi, sehingga kehidupan petani sangat terpuruk.

Karena itu, pihaknya meminta kedepan organisasi atau asosiasi petani agar diperkuat dengan melindungi harga komoditas pertanian sehingga tidak merugikan pendapatan mereka.

"Kami berharap harga komoditas pertanian itu dapat dilindungi agar menguntungkan pendapatan ekonomi petani," kata Dede yang berhasil menerapkan rekayasa teknologi pertanian pangan dengan sistem tanam legowo di Kabupaten Lebak.

Menurut dia, meski harga NTP itu anjlok dan tidak sebanding dengan biaya produksi, namun petani tetap membangun semangat optimistis sehingga pendapatan petani menguntungkan dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

Apalagi, sebagian besar warga Kabupaten Lebak berprofesi petani pangan, hortikultura dan palawija.

Bahkan, petani Kabupaten Lebak mampu menyumbangkan produksi pangan di Provinsi Banten hingga surplus 15 bulan kedepan.

Selain itu juga petani di sini mampu memasok produksi pertanian sayuran ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang dan Pasar Induk Keramat Jakarta.

Namun demikian, pihaknya meminta petani tetap semangat para "pejuang  ketahanan pangan" menggeluti usaha pertanian.

"Kami yakin melalui perlindungan harga komoditas pertanian itu dipastikan tingkat kesejahteraan petani meningkat," ujarnya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017